Menurut Mawi
sapaan akrabnya, kegiatan ini dilakukan untuk menghibur dan mengrdukasi
anak-anak korban gempa sehingga rasa trauma terhadap gempa secara perlahan akan
hilang.
"ini
untuk menghilangkan trauma khususnya pada anak-anak dengan mengajak mereka
bermain bola dan belajar menggambar maupun mewarnai gambar", jelasnya.
Menurutnya,
mulai hari ini selama proses pemulihan psikologi sosial masyarakat akan mendirikan
tenda sekolah anak gembira yang dilengkapi dengan mainan sehingga anak-anak
akan terhibur dengan sendirinya.
"Semoga
dengan kegiatan pendekatan seperti ini secara perlahan bisa memulihkan kondisi
anak-anak", pungkasnya.
Ditenda Posko
Psikologi TNI terlihat pula dari perwakilan Himpunan psiolog Indonesia Bali,
Jakarta dan beberapa relawan psikologi dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia. (*)
0 Comments