Breaking News

Antisipasi Resesi Ekonomi, Sekda Ajak ASN hidup Hemat


Lombok barat - Mengantisipasi potensi terjadinya resesi ekonomi pada kuartal 3 atau bulan September mendatang seperti yang disampaikan oleh menkopolhukam Mahfud MD bahwa Indonesia dipastikan 99,9% akan mengalami resesi, Sekretaris Daerah Lombok Barat Dr. H. Baehaqi mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk hidup hemat dan mengencangkan ikat pinggang. Ia meminta para ASN dapat menerapakan prinsip pengiritan untuk mengantisipasi terjadinya resesi. Hal ini agar ASN memiliki fiskal yang memadai saat masa resesi. "ASN sebisa mungkin untuk berhemat dan irit dengan membeli kebutuhan wajib yang menjadi prioritas" ujar Baehaqi. 


Hal tersebut disampaikan oleh Dr Baehaqi pada saat memimpin apel pagi, Senin 31 Agustus 2020 di Gedung Putih Gerung. Lebih lanjut sekda mengatakan bahwa ASN diharapkan dapat membuat skala prioritas dalam berbelanja agar tidak terdampak oleh resesi ekonomi yang hampir pasti terjadi pada kuartal 3. "Hindari dulu pengeluaran pengeluaran yang sifatnya tidak terlalu penting atau yang tidak menjadi kebutuhan" Ujarnya. 


Ia juga meminta agar ASN dapat tetap rajin dan disiplin dalam menjalankan tugas. Hal ini sebagai salah satu tanda syukur atas berbagai rizki yang diperoleh oleh ASN. Ia mengatakan bahwa ASN tidak boleh pesimis dan ASN harus memiliki target kerja agar dapat berdayasaing. Selain itu, Sekda juga meminta agar ASN dapat memberikan kinerja terbaik untuk Lombok Barat dalam berbagai hal sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat. 


Dalam kesempatan tersebut, sekda yang dikenal sangat memahami tentang perencanaan daerah ini juga meminta agar ASN dapat menerapakan protokol covid dalam kehidupan sehari hari. Hal ini untuk menjaga diri dan keluarga dari wabah covid19 yang sudah mulai menurun di Lombok Barat. Ia juga meminta agar ASN dapat mensosialisasikan protokol covid kepada masyarakat di sekitar untuk mencegah penularan covid19. 


Lebih lanjut Sekda juga mengatakan bahwa semua pihak tidak perlu panik dan khawatir berlebihan dalam menghadapai ancaman resesi ekonomi. Hal ini karena pemerintah pusat tentunya memiliki langkah dan kebijakan dalam mengatasi masalah ini. "Kita jangan panik, namun kita harus tetap antisipasi dengan melakukan penghematan dan berbelanja sesuai dengan skala prioritas" ujarnya. (*)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News