(savananews.com) Lombok Timur - Budaya gotong
royong khususnya di masyarakat pedesaan memang masih ada walaupun sudah mulai
terkikis. Perasaan malu akan muncul jika tidak ikut bergabung bersama warga
yang lain saat bergotong royong. Itulah yang dirasakan Inaq Mahnim seorang
warga Dusun Embung Dalem Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, NTB.
Kesehariannya
yang sibuk di sawah pada musim tanam ini membuatnya belum bisa bergabung
bersama warga yang lain bergotong royong. "Alhamdulillah hari ini baru
bisa ikut bergotong royong membantu Babak-Bapak Tentara dan Polisi karena sibuk
di sawah", ungkapnya.
Ia bersama
anaknya yang masih balita rela membantu personel Satgas TMMD bekerja
menyelesaikan penembokan tempat wudhu Musholla Nurul Islam, namun dari Personel
TMMD tidak tega melihatnya bekerja sambil membawa anaknya yang masih belita.
Namun Inaq Mahnim mengungkapan perasaan senang bisa hadir bergotong royong
bersama masyarakat dan TNI.
Ditempat terpisah,
Pasiter Kodim 1615/Lotim Kapten Inf Safii disela-sela kesibukannya menyampaikan
pelaksanaan TMMD ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan
menggiatkan kembali budaya gotong royong yang sudah mulai hilang di masyarakat.
"Kita
berharap dengan bergotong royong, program TMMD khususnya sasaran fisik dapat
diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang optimal", sebutnya. (*)
0 Comments