Breaking News

BALAKAR 654 Sumbang Pengungsi Dan Bagi Ilmu


(savananews.com) Giri Menang - Menjelang berakhirnya masa tanggap darurat gempa bumi (25/08), Pos Komando Utama yang esok hari menjadi Pusat Kendali Operasi Masa Transisi Pemulihan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di Aula Kantor Camat Lingsar kedatangan belasan tamu berseragam orange.

Mereka adalah Barisan Sukarela Pemadam Kebakaran (Balakar) 654 Kota Banjarmasin yang datang jauh-jauh dari Kota sungai paling selatan Pulau Borneo. Mereka unjuk peduli dengan membawa bantuan buat para korban pengungsi.

Dipimpin oleh H. Faishal Hariyadi, Balakar 654 menyerahkan sumbangan terpal secara simbolis yang diterima oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lobar, Hartono.

Selanjutnya, relawan bencana yang berasal murni dari masyarakat Banjarmasin Kalimantan Selatan tersebut esok harinya akan langsung turun ke pusat-pusat pengungsian di Desa Selat, Kekait, Wadon, Medas, Sandik, Batulayar, dan Kerandangan Senggigi.

"Sehari ini (kemaren, red) kami sudah melakukan survey dan menanyakan kepada para pengungsi apa saja kebutuhan mereka," ujar Ketua Harian Balakar 654, Taufik.

Selain logistik, rata-rata kebutuhan para pengungsi adalah terpal. Sayangnya karena keterbatasan kargo, Balakar hanya mampu membawa 250 buah terpal.

"Harga terpal di sini 3 kali lipat dari harga di Banjarmasin. Insya Allah kami belikan di sana saja. Besok kami kirimkan," janji Taufik yang sehari-harinya adalah seorang kontraktor di Kota Sungai Martapura itu.

Bertempat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Lobar, Taufik dan kawan-kawan menyiapkan paling sedikit 2 ton beras, puluhan doz mie instan, air kemasan, dan ratusan selimut untuk didistribusikan kepada para korban gempa.

Hal menarik dari Balakar 654 ini adalah status mereka sebagai Pemadam Kebakaran Swadaya (baca: swasta) di Kota Banjarmasin.

Menurut tuturan Taufik, di Kota Banjarmasin terdapat paling sedikit 500 organisasi relawan kebakaran. Setiap organisasi beranggotakan rata-rata 20 orang yang membiayai seluruh operasional pemadaman dari kas dan kantong mereka sendiri.

"Kita urunan untuk menyiapkan operasi, termasuk membeli mobil pemadam, ambulance, dan bahkan perahu," tutur Ketua Umum Balakar 654 H. Faishal Hariyadi.

Pihak pemerintah kota, tambah Ketua Komisi IV DPRD kota Banjarmasin tersebut, hanya membantu dari aspek pembinaan organisasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasubbid Damkar pada Dinas Sat Pol PP, Linmas, dan Damkar Kota Banjarmasin, Zulhiansyah.

"Kita berkoordinasi, memberi pelatihan, dan setiap tahun kita selenggarakan adu ketangkasan antar organisasi relawan pemadam kebakaran," papar Zul.

Balakar 654 sendiri berdiri sekitar tahun 1960-an dan beranggotakan para pengguna radio jaringan di volume 654.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Lobar, Lalu Adiwijaya merasa banyak mendapat pembelajaran dari Balakar 654.

"Terutama pada aspek mendorong swadaya dan partisipasi masyarakat. Dengan kondisi Lobar dan keterbatasan sarana, keterlibatan masyarakat menjadi penting," ujar Adiwijaya. (*)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News