(savananews.com)
Giri Menang - Ia sembunyikan lelah penat tubuh yang sesaat terpancar dari raut
mukanya. Ia berusaha untuk terlihat segar bila bertemu dengan warga pengungsi.
Ia, pria itu, adalah orang Nomor 1 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
Bupati
Lobar H. Fauzan Khalid nyaris tidak pernah libur untuk terus turun menyaksikan
langsung kondisi warganya. Sejak gempa kuat 7,0 Skala Richter mengguncang
sesaat setelah waktu Isya' Hari Ahad, 5 Agustus 2018 lalu, Fauzan langsung
turun melakukan monitoring dan dengan segera keesokan paginya mengumpulkan
seluruh jajarannya Eselon 2 untuk membentuk Tim Tanggap Darurat.
Sejak
hari itu, hampir tidak ada waktu baginya selain memikirkan dan mendampingi
warganya yang mengungsi di ribuan tempat.
Seperti
malam tadi, ia mengabaikan kepenatan tubuhnya setelah seharian mengunjungi
beberapa lokasi di 4 Kecamatan. Sejak
pagi, Fauzan sudah "menongkrongi" Posko Gunung Sari untuk menyaksikan
langsung pendistribusian bantuan logistik ke para pengungsi.
Seusai
di situ, ia segera beralih ke Posko Utama di Kantor Camat Lingsar untuk
menerima kunjungan Anggota DPR RI, dan
kemudian menyambangi warganya di Desa Sigerongan sekalian menunaikan ibadah
Shalat Jum'at, lalu berkeliling di beberapa titik pengungsi di Kecamatan
Lingsar dan seterusnya ke Desa Kuripan.
Sekitar
pukul 20.30 Wita (24/08), Fauzan kembali hadir ke tengah para pengungsi di Kamp
Desa Kekait. Kali ini, ia hadir untuk mengikuti acara "charity" yang
diselenggarakan oleh sebuah Stasiun Televisi Nasional.
Stasiun
Televisi itu adalah TVOne, sebuah
televisi yang dikenal sebagai televisi berita dan memiliki acara talkshow
kesohor di tanah air itu.
Acara
Amal itu bertajuk "Duka Lombok, Duka Kita Semua" itu disiarkan
langsung mulai pukul 20.00 WIB.
Fauzan
beserta ratusan pengungsi menyaksikan acara tersebut dari layar TV dengan
didampingi oleh sejumlah Kepala OPD dan belasan Marinir AL yang bertugas di
kamp pengungsian itu.
Sampai
dengan pukul 22.00 WIB waktu di Studio TV itu atau sudah pukul 23.00 waktu di
pengungsian, belum ada tanda-tanda Fauzan akan diwawancarai.
Fauzan
tidak nampak lelah, justru para pengungsi yang mulai undur satu demi satu
karena terserang kantuk. Sampai kemudian tiba saatnya Fauzan menuturkan ke
seluruh pemirsa di Nusantara tentang kondisi Lobar pasca gempa.
Dalam
kesempatan kurang dari lima menit, Fauzan menuturkan tentang dampak gempa bagi
220-ribuan warganya di mana lebih dari 170-ribuan saat ini masih berdiam di
pengungsian.
Ia
pun menuturkan tentang trauma dan ketakutan yang masih membayangi ratusan ribu
warganya. Tidak lupa ia menyentil soal berita hoax yang ikut memberi nuansa
ketakutan lebih bagi warganya.
Terakhir,
Fauzan menuturkan optimismenya tentang penanganan bencana.
"Dalam
mendistribusikan bantuan, kita sudah membuat sistem pendistribusian logistik,
termasuk melibatkan ASN. Pendistribusian
ini juga punya zona wilayah. Dengan sistem ini, tidak hanya yang dekat dengan
posko saja yang mendapat bantuan, namun sampai wilayah-wilayah pelosok,"
tutur Fauzan sambil berujar bahwa tidak menutup kemungkinan juga ada pengungsi
yang belum mendapat jatah.
"Kita
harap Ketua RT dan Kepala Dusun aktif melapor. Semua kebutuhan pokok akan kami
penuhi," pungkasnya.
Dalam
penggalangan dana itu, sekitar sepuluh milyar terhimpun untuk gempa di Nusa
Tenggara Barat.
Presenter
kondang Karni Ilyas nampak di televisi lalu lalang memberikan plakat
penghargaan kepada para pengusaha dan perorangan yang mau menyisihkan
anggarannya untuk para korban gempa.
Perusahaan
Bakrie Brother, Agung Sedayu Permai dan Artha Graha Peduli, Telkomsel, BI, BRI,
BNI, bank Mandiri, Kopi Luwak, dan beberapa perusahaan lain memberikan
Corporate Social Responsibility-nya untuk para korban gempa.
Perusahan-perusahan
itu pun diikuti oleh perorangan dari politisi yang cukup akrab di mata pemirsa
Indonesia Lawyers Club karena kerap menjadi pembicara. Bahkan seorang Kepala
Sekolah SMA di Kota Bekasi membawa Rp. 60an juta sumbangan para muridnya di
acara tersebut.
Sementara
itu, desaigner kondang Bunda Ana berkesempatan memamerkan fashion karya
terbaiknya untuk dilelang. Hasil pelelangan baju itu seluruhnya disumbangkan
pada acara itu.
Salah
seorang penonton bernama Laras pun tertarik membeli baju hasil rancangan Bunda Ana.
Laras membeli seharga Rp.150 juta walau ditawarkan harga pembuka sebesar Rp.
100 juta.
Usai
wawancara, Fauzan menyampaikan terima kasihnya kepada semua donatur, baik yang
terlibat pada acara tersebut maupun yang telah membantu secara langsung di wilayah-wilayah
terdampak.
"Atas
nama masyarakat Lobar, sy menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua
pihak yang telah memberi bantuan ke kami, baik dalam bentuk barang, dana,
relawan, tenaga, bahkan pikiran. Kami tidak bisa bila sendiri," pungkas
Fauzan sesaat sebelum berlalu. (*)
0 Comments