Foto : Peserta IGS Saat mengunjungi Kota Tua Ampenan, Kota Mataram (Istimewa)
SAVANANEWS – Kota Tua Ampenan yang terletak di pesisir barat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu kawasan bersejarah yang menyimpan banyak cerita masa lalu. Dahulu dikenal sebagai pelabuhan utama di era kolonial Belanda, Ampenan menjadi pusat perdagangan dan interaksi budaya berbagai suku dan bangsa.
Kini, kawasan Kota Tua Ampenan terus menarik perhatian wisatawan maupun peneliti sejarah berkat bangunan-bangunan tuanya yang masih berdiri kokoh. Arsitektur kolonial Belanda berpadu dengan sentuhan lokal serta pengaruh budaya Arab, Cina, dan Melayu yang dulu menetap di kawasan ini, menjadikan Ampenan sebagai cermin keragaman budaya Lombok tempo dulu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra, revitalisasi kawasan Kota Tua Ampenan telah menjadi salah satu prioritas pemerintah. "Kami ingin menjadikan Ampenan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya unggulan. Selain melestarikan bangunan tua, kami juga mendukung kegiatan seni dan ekonomi kreatif masyarakat sekitar," ujarnya.
Selain bangunan bersejarah, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Pantai Ampenan yang berada tak jauh dari kawasan kota tua. Pemandangan matahari terbenam di tepi pantai menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tak hanya itu, keberadaan pasar tradisional dan kuliner khas seperti sate rembiga, ayam taliwang, dan jajanan khas Lombok turut memperkuat daya tarik Ampenan sebagai destinasi wisata budaya yang lengkap.
Warga dan pelaku usaha setempat juga berharap pemerintah terus melibatkan masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan kawasan ini. "Ampenan bukan hanya tempat wisata, tapi juga warisan leluhur kami. Sudah semestinya kita jaga dan hidupkan kembali," ujar salah satu tokoh masyarakat.
Dengan upaya pelestarian dan promosi yang berkelanjutan, Kota Tua Ampenan berpotensi menjadi ikon sejarah dan budaya yang membanggakan di Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat. (Red)
0 Comments