Breaking News

Dikunjungi Kemenparekraf RI, Desa Wisata Setanggor Opitimis Menangkan ADWI 2023

Indra Ni Tua Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bersama Jajaran Mengunjungi Desa Wisata Setanggor Lombok tengah

SAVANANEWS
- Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah berhasil masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Desa ini menjadi salah satu wilayah yang cukup optimia bisa menang di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Kemenparekraf RI.

Ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata tersebut pun telah dinilai oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Kamis (18/5).

Indra Ni Tua Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengatakan ajang ADWI ini memiliki pengaruh besar bagi akselerasi percepatan pembangunan di desa. Sebab kementerian saat ini memiliki komitmen untuk memberikan perhatian lebih maksimal kepada desa desa yang masuk dalam 75 besar ADWI.

"Pengaruh ADWI ini sangat besar karena ADWI ini menjadi salah satu acuan bagi kementerian dalam memberikan dana akselerasi kepada desa. Dimana desa desa yang masuk ke 75 ADWI menjadi prioritas dalam alokasi dana bagi desa" Katanya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah Lendek Jayadi menyebut 17 desa wisata di Lombok Tengah mengikuti ADWI tahun ini. "Ada 4.573 desa wisata se-Indonesia yang mengikuti ajang ini," kata Lendek kepada GenPI.co NTB, Selasa (28/3).

Memasuki 300 besar, ada lima desa wisata di Lombok Tengah yang bertahan, yakni Desa Setanggor, Puyung, Karang Sidemen, Jango, dan Aik Berik. "Pada klaster terakhir ADWI, Desa Wisata Halal Setanggor bertahan pada posisi 75 besar," ujar Lendek.

Lendek mengaku Desa Wisata Halal Setanggor telah memenuhi lima kategori sehingga bisa lolos 75 besar ADWI.

Dibandingkan desa wisata lainnya, Desa Setanggor memiliki kelebihan dari sisi kelembagaan dan badan usaha milik desa (BUMdes). Menurut dia, ADWI dan Setanggor merupakan pintu masuk kesejahteraan masyarakat karena memiliki desa wisata mandiri.

"Mereka memiliki homestay, atraksi, alam, budaya, dan produk," Jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Setanggor Kamarudin mengatakan, mereka lebih memfokuskan pada wisata budaya. “Untuk wisata alam, masih dikembangkan. Pengelola lebih condong ke seni tari, musik, gendang beleq,” katanya. (*)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News