SAVANANEWS — Pembentukan karakter siswa menjadi fokus utama di SDN 1 Dasan Tereng, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok barat. Sekolah ini terus berinovasi dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui program unggulan bertajuk “Sapa Aizsa, Aizsa Menyapa” — sebuah gerakan yang mengintegrasikan pendidikan karakter dengan praktik amal sosial di lingkungan sekolah.
Kepala SDN 1 Dasan Tereng, Nuraini, mengatakan bahwa program ini lahir dari kesadaran pentingnya menanamkan nilai moral dan kepedulian sosial sejak dini. “Kami berprinsip, jika anak-anak belum bisa menjadi juara di bidang akademik atau non-akademik, maka jadilah juara dalam bidang karakter. Karena karakter yang kuat akan menjadi bekal utama dalam kehidupan mereka ke depan,” ujar Nuraini.
Istilah Aizsa merupakan akronim dari Amal, Infak, Zakat, dan Sedekah. Konsep ini menjadi dasar dari berbagai kegiatan positif yang dijalankan sekolah untuk mengasah empati dan kemandirian siswa. Menurut Nuraini, keempat nilai tersebut dipilih karena mencerminkan perilaku baik yang langsung berkaitan dengan pembentukan karakter.
“Amal itu tentang perilaku, infak dan zakat mengajarkan keikhlasan berbagi, sementara sedekah menumbuhkan rasa syukur. Jadi seluruhnya menyentuh dimensi karakter siswa secara langsung,” jelasnya.
Beragam Kegiatan Berbasis Karakter
Program “Sapa Aizsa, Aizsa Menyapa” menaungi berbagai kegiatan pembiasaan dan aksi sosial, di antaranya “One Day One Juz One Group”, gerakan pencegahan bullying dengan memberdayakan agen perubahan, serta kegiatan sarapan bersama yang menjadi langkah awal menuju zero waste school.
Selain itu, kegiatan “Sapa Aizsa” juga mencakup program berbagi kepada sesama, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar. Setiap Selasa dan Jumat, siswa menyisihkan sebagian kecil uang jajannya untuk disalurkan melalui kotak Aizsa. Dana yang terkumpul kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dan pembelajaran karakter di sekolah.
“Pemanfaatan Aizsa ini sangat luas, mulai dari menjenguk siswa yang sakit, membantu kegiatan keagamaan, memberikan santunan kepada anak yatim dan lansia, hingga membantu korban bencana alam,” terang Nuraini.
Kurban dan Zakat Fitrah Jadi Momentum Besar
Tidak hanya kegiatan harian, momentum bulan Ramadan dan Zulhijjah menjadi saat di mana “Aizsa menyapa” masyarakat lebih luas. Pada bulan Ramadan, siswa dan guru menyalurkan zakat fitrah, sementara pada bulan Zulhijjah dilaksanakan penyembelihan hewan kurban hasil gotong royong bersama siswa dan warga sekolah.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2023 kami sudah bisa menyembelih dua ekor sapi setiap tahun. Insyaallah tahun ini kami berencana meningkatkan menjadi tiga ekor sapi,” ungkap Nuraini penuh syukur.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya melatih siswa untuk berbagi, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan, kerja sama, dan kepedulian sosial. “Inilah bentuk nyata pendidikan karakter yang kami terapkan. Anak-anak belajar bukan hanya dari teori, tetapi dari pengalaman langsung,” tambahnya.
Teladan Karakter Sejak Dini
Program “Sapa Aizsa, Aizsa Menyapa” kini menjadi praktik baik yang menginspirasi sekolah lain di Lombok Barat. SDN 1 Dasan Tereng membuktikan bahwa pendidikan karakter tidak harus rumit, tetapi dapat dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan konsisten.
“Harapan kami, melalui program ini, anak-anak terbiasa berbuat baik tanpa harus disuruh. Karena karakter baik itu bukan sekadar diajarkan, tapi dibiasakan,” tutup Nuraini.
Dengan semangat “Aizsa”, SDN 1 Dasan Tereng terus menanamkan nilai keikhlasan dan empati, menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga laboratorium karakter bagi generasi masa depan. (Red)
0 Comments