Breaking News

“Teater Kamar Indonesia Hidupkan Kembali ‘Hikayat Gajah Duduk’: Persembahan Eksperimental untuk Imtihan Taufan”


SAVANANEWS
- Setelah lima tahun berdiam diri dalam kontemplasi, Teater Kamar Indonesia kembali mengguncang panggung seni pertunjukan dengan karya eksperimental bertajuk “Hikayat Gajah Duduk”. Pementasan yang digelar pada 18–21 Oktober 2025 di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya NTB ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus “Tribute to Imtihan Taufan,” sang penulis naskah dan penggerak utama teater ini.


Naskah Hikayat Gajah Duduk sarat dengan kritik sosial dan politik, menyoroti keserakahan kekuasaan dan keglamoran palsu para elit. Dalam versi terbaru ini, Teater Kamar Indonesia menggabungkan teater modern dengan elemen Kemidi Rudat, sebuah kesenian tradisional Sasak yang kini kian langka. Kolaborasi lintas tradisi ini menghadirkan sajian teatrikal yang memadukan satire, humor, dan kebijaksanaan lokal dalam satu pentas yang memukau.


Pementasan kali ini juga menjadi momen penting kebangkitan Teater Kamar Indonesia setelah kepergian Imtihan Taufan pada 2015. Di bawah arahan sutradara muda Syahirul Alim dan dukungan penuh Taman Budaya NTB, kelompok ini kembali membuktikan eksistensinya di usia ke-32 tahun.


Pimpinan Produksi Teater Kamar Indonesia, Nanik I. Taufan, menyampaikan bahwa proses panjang menuju pertunjukan ini bukan hal mudah, terutama dalam menghadapi tantangan finansial dan teknis.


“Meski sulit dan memang tidak mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin untuk diwujudkan. Kami memulai semua dengan niat dan kesungguhan. Selalu saja ada tangan-tangan baik di balik produksi Teater Kamar Indonesia,” ujar Nanik penuh keyakinan.(16/10/2025)


Lebih jauh, Nanik menegaskan bahwa karya ini bukan sekadar pementasan, tetapi juga ruang perenungan dan penghormatan terhadap perjalanan panjang berkesenian suaminya, almarhum Imtihan Taufan.


“Hikayat Gajah Duduk adalah cara kami merawat ingatan dan semangat Imtihan. Melalui karya ini, kami belajar bahwa seni bukan sekadar tontonan, tapi pengabdian pada kebudayaan dan kemanusiaan,” ungkapnya.(16/10/2025)


Kehadiran Hikayat Gajah Duduk 2025 menjadi penanda bahwa teater daerah tidak pernah mati. Dengan semangat kolaborasi dan dgedikasi yang kuat, Teater Kamar Indonesia kembali meneguhkan posisinya sebagai penjaga denyut kesenian Nusa Tenggara Barat. (AS)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News