![]() |
| Penari Saksak Dance Production.(Dok.SasakDance) |
SAVANANEWS, Mataram—Di tengah dinamika seni pertunjukan Indonesia yang terus bergerak mengikuti zaman, SAKSAK Dance Production hadir sebagai sanggar yang konsisten menjaga akar tradisi sekaligus berani menghadirkannya dalam bahasa artistik yang relevan dan bermartabat. Berbasis di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sanggar ini telah berdiri sejak 20 Mei 2001 dan hingga kini menjadi salah satu kekuatan penting dalam pelestarian, pengembangan, serta diplomasi budaya melalui seni tari.
Didirikan oleh L. Surya Mulawarman, seorang koreografer dan pencipta tari lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Jurusan Tari, konsentrasi Koreografer–Penciptaan, SAKSAK Dance Production tumbuh bukan sekadar sebagai ruang latihan, tetapi sebagai rumah gagasan dan laboratorium kreatif. Bekal akademik dan pengalaman panjang Surya Mulawarman di dunia seni pertunjukan nasional menjadi fondasi kuat dalam membangun arah artistik sanggar yang berpijak pada tradisi namun terbuka pada eksplorasi kontemporer.
![]() |
| Penari Saksak Dance Production.(Dok.SasakDance) |
Selama lebih dari dua dekade perjalanan artistiknya, SAKSAK Dance Production telah melahirkan 48 karya tari, yang berangkat dari penggalian nilai-nilai tradisi Nusantara—khususnya Sasak, Samawa, dan Mbojo (Sasambo)—untuk kemudian diolah menjadi karya tari yang komunikatif, reflektif, dan kontekstual dengan perkembangan zaman.
Konsistensi artistik tersebut mencapai salah satu puncaknya ketika SAKSAK Dance Production dipercaya membawakan Tari Kolosal Sasambo pada Upacara Penurunan Bendera HUT Republik Indonesia ke-80 di Istana Negara, 17 Agustus 2025. Penampilan monumental ini menjadi momen bersejarah, tidak hanya bagi sanggar, tetapi juga bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat, karena kekayaan budaya Sasambo tampil sebagai representasi Indonesia di panggung kenegaraan tertinggi.
Tari kolosal tersebut menampilkan kekuatan artistik tubuh, harmoni gerak massal, serta simbol persatuan budaya Sasak, Samawa, dan Mbojo sebagai representasi nilai kebhinekaan Indonesia. Kepercayaan tampil pada momentum sakral kenegaraan itu sekaligus menegaskan posisi SAKSAK Dance Production sebagai sanggar yang mampu mengangkat tradisi lokal ke level nasional dengan standar artistik tinggi dan pesan kebangsaan yang kuat.
Bagi L. Surya Mulawarman, seni tari bukan hanya persoalan estetika, melainkan juga ruang pendidikan, kesadaran budaya, dan tanggung jawab kebangsaan(30/12).
“Tradisi adalah akar, tetapi ia harus diberi ruang untuk tumbuh dan berbicara dengan zamannya. Ketika Tari Sasambo ditampilkan di Istana Negara, itu bukan sekadar pertunjukan, melainkan pernyataan bahwa budaya lokal adalah bagian penting dari identitas Indonesia,” ungkap Surya Mulawarman.
Ia menegaskan bahwa kebebasan berekspresi dalam berkarya harus selalu berpijak pada nilai dan kesadaran budaya.
“Sejak berdiri pada 20 Mei 2001, SAKSAK Dance Production berkomitmen menggali ruh tradisi, bukan membekukannya. Dari sanalah lahir karya yang jujur, kuat, dan memiliki identitas,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas dan keberlanjutan proses kreatif, SAKSAK Dance Production juga akan menggelar Pentas Evaluasi sebagai ruang refleksi dan pertanggungjawaban artistik kepada publik. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 30 Desember 2025, pukul 19.30 WITA, bertempat di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pentas evaluasi tersebut menjadi momentum penting bagi sanggar untuk menampilkan capaian artistik, memperkuat dialog dengan publik dan komunitas seni, sekaligus menegaskan komitmen SAKSAK Dance Production dalam menjaga kualitas, konsistensi, dan arah penciptaan seni tari yang berakar pada tradisi dan berpijak pada masa depan.
Dari panggung lokal hingga Istana Negara, dari akar Sasambo hingga ruang pergaulan nasional dan global, SAKSAK Dance Production membuktikan bahwa kesetiaan pada tradisi yang dipadukan dengan visi akademik, pengalaman artistik, dan keberanian kreatif mampu menorehkan sejarah serta memperkuat jati diri budaya bangsa.(AS)


0 Comments