(savananews.com)
Giri Menang - Meningkatnya kasus HIV-AIDS di Lombok Barat (Lobar) dari
tahun 2008 sampai 2017 lalu, tidak hanya terjadi pada kelompok resiko tinggi.
Kelompok
ini diisi oleh masyarakat Pengguna Narkoba, Penjaja Seks Komersial (PSK), Waria
dan LSL.
saat
ini ditemukan juga telah meluas ke kalangan Ibu Rumah Tangga dan Balita.
Untuk
mencegah dan menanggulangi kasus yang semakin besar lagi, Pemkab Lobar melalui
Komisi Penanggulangan AIDS (KPAI) Lobar mengelar sosialisasi program
pencegahan dan penanggulangan.
Sosialisasi
yang dihadiri oleh unsur dari SKPD, LSM,KPAI Provinsi NTB, dan
Kantor Kesehatan Pelabuhan, dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lobar.
Rabu (10/10).
Meluasnya
segmentasi pada kelompok resiko rendah seperti Ibu Rumah Tangga dan Balita
membuat semua pihak merasa semakin kuatir, mengingat institusi ini dianggap
sebagai pertaruhan dan benteng terakhir dalam upaya mencegah meluasnya kasus
HIV AIDS di Kab. Lobar.
Langkah
pun diambil dengan mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah No. 3
Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS sebagai upaya menahan
laju pertumbuhan kasus.
Bupati
Lobar H. Fauzan Khalid Selaku Ketua KPAI Lobar mengibaratkan Kasus HIV AIDS
sebagai fenomena gunung es di mana perkembangannya semakin membesar.
"Meski
perkembangan kasus di Lobar tidak terlalu signifikan, akan tetapi upaya
Pencegahan dan Penanggulangan harus
semakin dinamis," pintanya.
Fauzan
juga mengungkapkan kekuatirannya akan perkembangan Kelompok LGBT yang telah
berani menampakkan keberadaaanya secara terang - terangan dan tanpa malu -
malu. Kelompok ini merupakan salah satu penyebab kasus HIV AIDS terbanyak
juga.
Terakhir
Fauzan meminta agar semua pihak bersama - sama mensosialisasikan program dengan
cara memperkuat rumah tangga namun sekolah dengan tidak mendiskriminasi para
pengidap HIV AIDS.
Dari
data kumulatif kasus HIV AIDS Kab/Kota di Provinsi NTB dari Tahun 1992 sampai
Bulan Mei 2018, Kab Lobar berada pada urutan ke -3 di bawah Kota Mataram dan
Lombok Timur. Jumlah penderita di Lobar untuk HIV adalah sebanyak 126 orang dan
penderita AIDS sebanyak 114 orang.
"Berdasarkan
data ini, kami KPAI Lobar melakukan koordinasi dan merumuskan
kebijakan, strategi, dan langkah - langkah melalui program nyata dalam
rangka pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Tujuan program sendiri untuk
menurunkan jumlah kasus baru HIV AIDS, menurunkan angka kematian dan menurunkan
stigma dan diskriminasi," terang Sekertaris KPAI Lobar H. Junaedi.
Adapun
Strategi Operasional yang di laksanakan, tambah Junaedi, yaitu dengan
menggalakkan "STOP", yaitu Suluh,Temukan/Tes HIV, Obati, dan
Pertahankan pengobatan. (*)
0 Comments