Breaking News

Destinasi Wisata Lombok Barat Belum Dibuka Akibat Tingginya Kasus Virus Corona

Sejak pandemi Covid-19, kawasan yang dulunya menjadi primadona wisatawan, kini tak lagi dikunjungi pasca pemberlakuan lockdown area sebagai langkah memutus penularan virus Korona.


Lombok Barat - Sepi Seperti Tak Berpenghuni, nampak pada suasana terkini salah satu destinasi wisata andalan kabupaten Lombok Barat tepatnya di kawasan wisata Senggigi yang lengang tanpa adanya aktifitas para pelaku wisata dan pengunjung yang berlalu lalang. Belakangan diketahui belum normalnya aktifitas warga di kawasan wisata ini lantaran masih adanya penutupan area.

Tingginya angka kasus penularan virus corona memicu pemberlakuan penutupan kawasan wisata strategis milik Pemkab Lobar ini belum bisa dicabut, dan masih tetap ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan, mengingat syarat utama membuka destinasi wisata harus dimulai dengan tren penurunan kasus positif Covid-19.

Kepala dinas pariwisata kabupaten Lombok barat Saeful Ahkam menerangkan, pihaknya telah melakukan pengkajian dengan menerapkan sejumlah konsep strategis, untuk mendisiplinkan warga dalam mematuhi protokol pencegahan covid, disejumlah kawasan wisata apabila nantinya kembali dibuka.

"upaya untuk melonggarkan beberapa titik kawasan wisata sedang kami kaji," Terang Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Saeful Ahkam, Kemarin.
Menyusul adanya lampu hijau terhadap tiga kawasan wisata di Nusa tenggara barat (NTB) seperti Gili Matra Lombok Utara, Kawasan Kek Mandalika, dan Pulau Moyo Sumbawa untuk dibuka. Pemkab Lobar optimis menuntaskan syarat utama membuka destinasi wisata dengan konsep kedisiplinan.

"Sesungguhnya Lombok barat inilah yang paling siap dengan adanya kawasan Senggigi, taman narmada kawasan sekotong untuk mulai terbuka, dengan catatan mendisiplinkan warga," jelasnya.

Diterangkan juga oleh Ahkam panggilan akrabnya, bahwa dalam proses pengkajian dibukanya destinasi wisata, Pemkab Lobar telah melibatkan sejumlah pelaku dan pengelola tempat wisata untuk membentuk skenario protokol covid-19.

"Kita dengan para pengelola wisata sudah membentuk skenario pelonggaran kawasan wisata, salah satunya dengan menerapkan protokol covid disejumlah titik." Pungkasnya.

Untuk diketahui, laporan kasus pandemi Corona di Lobar 06 Juni 2020 terus melonjak mencapai 161 orang total kasus positif, 4 orang dilaporkan meninggal, 64 orang sembuh, 150 PDP dan 337 ODP. Lonjakan kasus orang terpapar virus Corona desease ini secara tidak lansung harus menjadi prioritas Pemkab Lobar sebagai upaya untuk menuntaskan syarat utama melonggarkan destinasi wisata untuk umum. (Yki)
© Copyright 2022 - Savana News