Breaking News

Shalat Ied Diwarnai Suasana Haru Para Korban Bencana Gempa Di Lobar


(savananews.com) GiriMenang – Pelaksanaan ibadah solat idul adha di camp pengungsian Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) diwarnai dengan Suasana haru dari para pengungsi korban bencana gempa.
Warga yang sedikitnya terdiri dari 305 Kepala Keluarga ini dengan khusu' melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha. Di tahun lalu, mereka bisa menunaikan ibadah Shalat Id di Masjid Al-Islahuddiny, namun hari ini (Rabu, 22/08) mereka terpaksa melaksanakannya di pengungsian. Gempa beruntun yang melanda Pulau Lombok sejak akhir Juli lalu telah meluluh lantakkan pemukiman dan masjid megah kebanggaan mereka.

"Shalat Idul Adha yang juga menjadi ibadah kurban, nuansanya tahun ini berbeda. Kita lebih dahulu menjadi korban," ujar Camat Gunung Sari, H. Rusni yang meminta seluruh warga melakukan intropeksi diri dan meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
                                                                                                   
Di tempat terpisah,  Pos Komando Utama Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kab. Lobar menyelenggarakan Shalat Idul Adha di Lapangan Sepak Bola Desa Lingsar Kecamatan Lingsar.

Senada dengan H.  Rusni, Sekretaris Daerah yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H. M. Taufiq menyatakan,

"Bagi kita seorang mukmin, gempa ini terjadi karena kehendak Allah Swt. Sikap kita adalah ikhlas, sabar, dan menerima ujian dari Allah Swt. Jangan pernah kita lupa sebab utama musibah itu karena perbuatan kita sendiri," ujar Taufiq sambil mengajak warga untuk memperbanyak istigfar dan taubat.

Suasana haru menjadi lebih terasa ketika Khatib Shalat Id, TGH. Dr. Khuwailid Said mengajak jama'ah berdo'a. Tidak sedikit dari mereka menitikkan air mata mengamini do'a alumnus Perguruan Tinggi di Maroko itu. 


Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sendiri memilih bergabung dengan para pengungsi di wilayah Kecamatan Batulayar.

Bertempat di area kosong belakang kediaman pribadinya, Fauzan melaksanakan ibadah bersama warga yang sudah memenuhi area tersebut sejak pukul 06.00 WITA.

Bertindak sebagai imam adalah Pimpinan Pondok Pesantren Al-Aziziyah TGH. Fathul Aziz dan Fauzan sendiri bertindak sebagai khatib.

Suasana haru pun terasa sangat kental di raut wajah para jama'ah. Namun Fauzan tidak ingin warganya diliputi suasana sedih dan takut yang tidak berkesudahan.

Dalam khutbahnya, Bupati yang pernah nyantri di dua pondok pesantren besar itu menguatkan mental warganya.

"Apa yang kita alami kali ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan ujian Allah kepada Nabi Ibrahim As. Pun tidak seberapa bila dibandingkan dengan nikmat yang Allah berikan kepada kita," ujar Fauzan.

Ia mengajak warganya untuk cepat pulih dengan mengambil hikmah dari bencana yang menimpa warga.

"Kita adalah makhluk mulia dan kuat yang diciptakan Allah Swt. Gempa ini adalah kecil kalau kita punya harapan," ujar Fauzan.

Nuansa Hari Raya Kurban tahun ini memang sangat berbeda. Bencana gempa selama hampir tiga minggu ini telah memupus kegembiraan yang seharusnya mereka rasakan ketika saling berbagi daging kurban. Sampai dengan hari ini, lebih dari 220 ribu warga Lobar menenuhi ribuan titik pengungsian. Sebagian besar dari mereka telah tercerabut dari kondisi mapan mereka. Saat ini, mereka sudah tidak memiliki rumah dan hanya berdiam di tenda-tenda seadanya.

Untuk menguatkan mental mereka, Pemkab Lobar bersama Majelis Ulama' Indonesia (MUI) NTB merencanakan akan melakukan Istigotsah Kubro.

Istigotsah itu akan dilaksanakan di Camp Pengungsian Kantor Camat Gunung Sari, Kamis esok (23/08) yang bertujuan untuk memohon kepada Allah Swt agar bencana dapat disudahi. (*)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News