MATARAM - DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) NTB dan Bank NTB Syariah telah menyepakati kerjasama pendanaan modal melalui Pembiayaan Tunas Sejahtera iB Amanah. Petani bawang putih dan jagung binaan HKTI diberikan pinjaman modal.
Menindaklanjuti kerjasama itu, kini HKTI NTB bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim). Penandatanganan dilakukan di Hotel Santika Kota Mataram, Jumat, 17 Januari 2020.
Ketua Pembina HKTI NTB, Rumaksi mengatakan hasil panen petani nantinya akan dijadikan bibit untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di NTB maupun di luar daerah, sehingga pemerintah tidak lagi melakukan impor bawang putih.
"Karena itu di dalam kesepakatan ini nanti kami dari HKTI akan mengokupasi semua hasil panen para petani dan akan dibuat menjadi bibit untuk memenuhi semua kebutuhan baik di dalam daerah maupun di luar daerah,” katanya.
Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmi, yang hadir dalam penandatanganan kerjasama, mengapresiasi HKTI yang bekerjasama dengan Bank NTB Syariah untuk meminjam dana bagi petani di Lombok Timur.
“Pada tahun ini akibat lost bawang putih maka bapak Ketua HKTI NTB bersama kita berinisiatif meminjam dana pada Bank NTB. Ada sekitar 1500 petani yang dapat bantuan mudahan dapat memperbaiki perekonomian masyarakat kami di Sembalun,” ujarnya.
“Bawah putih fenomena aspek kesehatan ranking tinggi sebagai obat dari segala macam obat. Ketika kita mengimpor bawang putih setiap tahun minimal 400 ribu ton maka kita juga harus memberikan kesempatan yang sama pada masyarakat kita di Sembalun,” jelasnya.
Dia mengatakan, masyarakat di Lombok Timur kini semakin modern menyajikan bawang putih dalam kemasan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Itu menurutnya karena masyarakat mulai sadar keuntungan dari industrialisasi seperti yang selalu diutarakan Gubernur NTB.
“Ada industrialisasi bawang putih diracik dikemas dan dia berkualitas tidak hanya dijual secara manual, tentu nilai tidak setinggi seperti diolah dan dikemas bagus,” ujarnya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang hadir dalam kegiatan tersebut, meyakini kerjasama dengan Bank NTB Syariah akan membuat petani lebih sejahtera ke depan. Terlebih lagi Bank NTB yang berubah menjadi Bank NTB Syariah memiliki banyak sisi keuntungan.
“Oleh karena itu kalau Bank NTB sudah berani memberikan bantuan kepada petani bawang putih di Sembalun, aaya yakin bisnis ini akan punya masa depan yang cerah di masa yang akan datang,” katanya.
Dia berharap agar petani yang telah diberikan bantuan mampu bertanggung jawab dengan terus mengembangkan produktivitas pertanian mereka. (Dee)
Menindaklanjuti kerjasama itu, kini HKTI NTB bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim). Penandatanganan dilakukan di Hotel Santika Kota Mataram, Jumat, 17 Januari 2020.
Ketua Pembina HKTI NTB, Rumaksi mengatakan hasil panen petani nantinya akan dijadikan bibit untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di NTB maupun di luar daerah, sehingga pemerintah tidak lagi melakukan impor bawang putih.
"Karena itu di dalam kesepakatan ini nanti kami dari HKTI akan mengokupasi semua hasil panen para petani dan akan dibuat menjadi bibit untuk memenuhi semua kebutuhan baik di dalam daerah maupun di luar daerah,” katanya.
Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmi, yang hadir dalam penandatanganan kerjasama, mengapresiasi HKTI yang bekerjasama dengan Bank NTB Syariah untuk meminjam dana bagi petani di Lombok Timur.
“Pada tahun ini akibat lost bawang putih maka bapak Ketua HKTI NTB bersama kita berinisiatif meminjam dana pada Bank NTB. Ada sekitar 1500 petani yang dapat bantuan mudahan dapat memperbaiki perekonomian masyarakat kami di Sembalun,” ujarnya.
“Bawah putih fenomena aspek kesehatan ranking tinggi sebagai obat dari segala macam obat. Ketika kita mengimpor bawang putih setiap tahun minimal 400 ribu ton maka kita juga harus memberikan kesempatan yang sama pada masyarakat kita di Sembalun,” jelasnya.
Dia mengatakan, masyarakat di Lombok Timur kini semakin modern menyajikan bawang putih dalam kemasan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Itu menurutnya karena masyarakat mulai sadar keuntungan dari industrialisasi seperti yang selalu diutarakan Gubernur NTB.
“Ada industrialisasi bawang putih diracik dikemas dan dia berkualitas tidak hanya dijual secara manual, tentu nilai tidak setinggi seperti diolah dan dikemas bagus,” ujarnya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang hadir dalam kegiatan tersebut, meyakini kerjasama dengan Bank NTB Syariah akan membuat petani lebih sejahtera ke depan. Terlebih lagi Bank NTB yang berubah menjadi Bank NTB Syariah memiliki banyak sisi keuntungan.
“Oleh karena itu kalau Bank NTB sudah berani memberikan bantuan kepada petani bawang putih di Sembalun, aaya yakin bisnis ini akan punya masa depan yang cerah di masa yang akan datang,” katanya.
Dia berharap agar petani yang telah diberikan bantuan mampu bertanggung jawab dengan terus mengembangkan produktivitas pertanian mereka. (Dee)
Social Header