Breaking News

Aktivis Lombok Tengah Gelar Diskusi Publik Ciptakan Event MotoGP yang Aman dan Berbudaya

MotoGP 2025 Didekati dengan Kearifan Lokal, Aktivis Dorong Kolaborasi Jaga Kamtibmas

SAVANANEWS
– Menjelang perhelatan MotoGP 2025 seri ke-18 yang akan digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika pada 3–5 Oktober mendatang, sejumlah aktivis dan LSM di Kabupaten Lombok Tengah menggelar diskusi publik bertema “Melestarikan Budaya Ramah melalui Event MotoGP serta Meningkatkan Citra Pariwisata yang Aman dan Nyaman”, Rabu (6/8/2025) di Talk Café, Praya.


Diskusi ini diinisiasi oleh Ketua LSM ALARM NTB, Lalu Hizzi, dan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Sekda Lombok Tengah H. Lalu Firman Wijaya, S.T., M.T., Kabid Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Dispar Lalu Imam Mahardika (mewakili Kadispar), Ketua LESSA Demargasi Hasan Massad, dan Ketua APKLI Lombok Tengah Baiq Aria Ningrum. Kegiatan dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari berbagai organisasi masyarakat sipil.


Sekda Lombok Tengah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya menciptakan situasi aman dan nyaman demi mendukung sektor pariwisata yang sangat bergantung pada persepsi publik.


“Sektor pariwisata itu sangat rentan. Isu kecil bisa menurunkan jumlah kunjungan wisata, bahkan negara-negara luar bisa mengeluarkan travel warning. Oleh karena itu, keamanan dan kenyamanan adalah harga mati,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua LESSA Demargasi Hasan Massad menyoroti bahwa penyelenggaraan event besar seperti WSBK dan MotoGP selama ini masih bersifat jangka pendek, tanpa perencanaan jangka panjang yang matang.


“Konflik lahan, premanisme, dan ketimpangan kebijakan seperti larangan transportasi online menunjukkan bahwa daerah belum sepenuhnya siap bersaing. Hal-hal ini justru menjadi penghambat investasi dan menurunkan daya saing destinasi,” katanya.


Ketua ALARM NTB Lalu Hizzi menegaskan bahwa diskusi ini digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat serta mengevaluasi penyelenggaraan event MotoGP sebelumnya. Ia menekankan pentingnya peran aktif aktivis dan LSM dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) demi kesuksesan MotoGP 2025.


“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk menjaga Kamtibmas. MotoGP adalah ajang promosi destinasi pariwisata NTB, khususnya Lombok Tengah. Masyarakat harus dilibatkan agar merasa memiliki,” ungkapnya.


Di sisi lain, Kabid Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Dispar Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika, mengungkap sejumlah tantangan yang kerap muncul saat event internasional berlangsung, seperti calo tiket dan akomodasi, keterbatasan fasilitas, serta kurang meratanya dampak ekonomi ke seluruh wilayah Lombok Tengah.


“Banyak tamu lebih memilih menginap dan berbelanja di luar Lombok Tengah. Ini PR besar. Ke depan, kami akan membentuk Satgas yang melibatkan pemuda, aktivis, dan tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini,” jelasnya.


Ia juga menyinggung persoalan ketimpangan pembangunan, kualitas SDM pariwisata yang masih rendah, serta isu lingkungan seperti sampah dan alih fungsi lahan yang masih perlu penanganan serius.


“Kita tidak bisa hanya bergantung pada event besar. Ketika MotoGP selesai, kunjungan langsung anjlok. Kita perlu strategi jangka panjang dan membenahi dari hulu ke hilir,” pungkasnya. (Red)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News