
Gerakan Pangan Murah (GPM)
SAVANANEWS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok sekaligus menekan angka inflasi di daerah. Kegiatan ini digelar di halaman depan Masjid Nurul Yaqin, Kelurahan Monjok, Lingkungan Monjok Bawak Culik, Kota Mataram, Kamis (30/10/2025).
Program GPM kali ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan NTB dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan dukungan penuh dari pemerintah kelurahan serta sejumlah pelaku usaha pangan di daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Aidy Furqan, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu langkah nyata pemerintah untuk memperluas akses masyarakat terhadap bahan pangan pokok dengan harga terjangkau. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi untuk menjaga pasokan dan mengendalikan laju inflasi daerah, terutama menjelang akhir tahun.
“Gerakan Pangan Murah merupakan langkah nyata pemerintah dalam memastikan harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Selain menjaga ketahanan pangan, kegiatan ini juga berperan penting dalam mengendalikan inflasi di daerah,” ujar Aidy Furqan, dikutip dari laman resmi ntbprov.go.id.
Aidy menambahkan, GPM yang digelar di Monjok Bawak Culik ini merupakan kegiatan ke-30 yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025. Pihaknya menargetkan sedikitnya 10 kali pelaksanaan lagi hingga akhir tahun mendatang, dengan lokasi pelaksanaan yang bergilir di berbagai kabupaten/kota di NTB.
Sebelumnya, GPM telah sukses diselenggarakan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat. Kali ini, Kota Mataram menjadi lokasi pelaksanaan berikutnya, dengan tingkat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.
“Meskipun akses pasar di Kota Mataram relatif mudah, masyarakat Monjok tetap sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Dekatnya lokasi pelayanan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” jelasnya.
Dalam kegiatan GPM tersebut, sejumlah bahan pokok strategis dijual dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.
Kepala Bidang PSDE dan Distribusi Pangan, Raisah, menyebutkan beberapa komoditas yang disediakan antara lain beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, serta tepung terigu.
Dari berbagai komoditas tersebut, minyak goreng menjadi produk paling diminati dan cepat habis dibeli warga. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan minyak goreng masih menjadi perhatian utama masyarakat dalam menjaga konsumsi rumah tangga.
Selain itu, Perum Bulog turut berpartisipasi dengan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai bagian dari upaya pemerintah menstabilkan harga beras di pasaran.
Raisah menegaskan, kegiatan ini akan terus diperluas ke wilayah lain, terutama di daerah yang jauh dari pusat perdagangan, agar lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kelurahan Monjok atas dukungan dan kerja samanya dalam pelaksanaan kegiatan ini. GPM akan terus kami gelar di wilayah-wilayah yang memiliki akses pasar terbatas agar masyarakat semakin terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat Monjok Bawak Culik terlihat sejak pagi hari. Puluhan warga sudah memadati area depan masjid sebelum kegiatan resmi dibuka. Mereka membawa kantong belanja masing-masing dan mengantre dengan tertib untuk mendapatkan bahan pangan murah.
Bagi masyarakat, kegiatan seperti ini dinilai sangat membantu, terutama di tengah kondisi harga kebutuhan pokok yang kerap mengalami fluktuasi. Selain memperkuat daya beli warga, GPM juga mempererat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kestabilan pangan daerah.
Dengan keberlanjutan program ini hingga akhir tahun, Pemerintah Provinsi NTB berharap Gerakan Pangan Murah dapat menjadi solusi konkret dalam menekan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan tetap aman di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat. (Red)
0 Comments