(savananews.com)
Giri Menang - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tidak ingin
berlama-lama tenggelam dalam kesedihan akibat bencana gempa bumi. Tidak hanya
untuk me-recovery kondisi sosial masyarakat yang terdampak, namun juga
membangkitkan sektor yang diandalkannnya, yaitu pariwisata.
Sebelumnya,
banyak pihak khawatir gempa akan melumpuhkan pariwisata di Lobar.
"Karena
destinasi utama Lobar justru terletak di empat kecamatan yang paling terdampak
gempa," ujar Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengasumsikan alasan
kekhawatiran itu.
Untuk
itu, ketika menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo beberapa hari lalu,
Fauzan Khalid secara khusus menyampaikan harapannya agar Pemerintah Pusat pun
peduli untuk segera merehabilitasi sektor pariwisata yang terdampak oleh gempa
kemaren.
Untuk
diketahui, kawasan Senggigi merupakan primadona pariwisata yang terdapat di
Kecamatan Batulayar. Di kawasan ini terdapat magnet wisata pantai plus
akomodasi paling refresentatif di NTB.
Saat
ini, magnet itu seperti "mati suri". Angka kunjungan wisatawan
seperti terjun bebas. Manajer Pemasaran Kila Hotel Senggigi, Fauzan Akbar
mengakui tingkat hunian di hotelnya jauh berkurang.
Ditemui
saat berkunjung ke Kantor Sementara Sekretariat Daerah Kab. Lobar, Rabu (5/09),
Fauzan menyampaikan keluhannya.
"Sekarang
ini mestinya high season. Tahun lalu di bulan-bulan ini kita sudah full
booking. Sekarang tingkat hunian cuma 50% saja. Itu pun yang rata-rata menginap
adalah relawan," tutur Fauzan.
Kila
Hotel, tambah Fauzan, hanya mengalami kerusakan minor karena rata-rata
berbentuk bungalow dan berbahan baku kayu.
Kondisi
lebih parah dirasakan oleh manajemen Hotel Aruna. Hotel dengan kapasitas kamar
mencapai 143 kamar, saat ini terpakai hanya 5 kamar.
"Bayangkan,
cuma 3% saja," keluh Sofyan Hadi, seorang senior sales eksekutif di hotel
tersebut.
Menyikapi
hal tersebut, Pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata Lobar berinisiatf untuk
menggelar lagi event tahunan Festival Pesona Senggigi.
Melalui
Kepala Bidang Promosi, Sumarto, Dinas Pariwisata Lobar berharap event tersebut
tidak hanya untuk memulihkan citra pariwisata di Lobar.
"Gelaran
event ini juga untuk menyuarakan kita sudah bangkit. Kita ingin wisatawan
nusantara maupun mancanegara tahu bahwa Senggigi sudah pulih," ujar Marto.
Festival
tersebut akan digelar tanggal 1-2 Oktober nanti. Untuk kali ini, Pemkab Lobar
mengusung tema Rowah Asuh Gumi Paer. Menurut salah seorang anggota Dewan
Kesenian Lobar, Lukman menjelaskan makna tema tersebut.
"Festival
kali ini menjadi ritual ruwatan bumi agar Allah Swt senantiasa memberi
perlindungan dan memelihara bumi Lobar," paparnya.
Di
festival kali ini, tambah Lukman, akan digelar pagelaran tari, lomba gendang
beleq, pentas musik amal, dan pagelaran kesenian daerah lainnya.
"Bahkan
kita akan menyelenggarakan juga trauma healing," pungkas Lukman.
Fauzan
Akbar menyambut baik komitmen Pemkab Lobar. Lebih jauh, manajer pemasaran Kila
Hotel itu meminta agar Pemkab bisa segera membersihkan puing-puing bangunan
yang menuju destinasi wisata.
"Secara
psikis, kita ingin tidak ada lagi bekas-bekas gempa yang menimbulkan trauma
itu," ujarnya. Hal tersebut menurutnya, akan sedikit demi sedikit
memulihkan psikis wisatawan yang sedang dan akan berkunjung.
Berikutnya,
ia meminta Pemkab Lobar untuk segera memperbaiki fasilitas umum di area
destinasi wisata.
"Hal
tersebut bisa dilakukan selain dengan melakukan promosi," pungkasnya. (*)
0 Comments