(savananews.com) Lombok
Tengah - Bangun iklim
jurnalisme yang positif di era modernisasi media massa saat ini, Ikatan Jurnalis
Televisi Indonesia (IJTI) Daerah Nusa Tenggara Barat menggelar pelatihan dan
peningkatan kompetensi para jurnalis di kabupaten lombok tengah sabtu 27/10/2018.
Bertempat di salah satu hotel di lombok tengah, kali
ini IJTI NTB membahas soal vlog di media sosial yang sering digunakan sebagai
media jurnalistik oleh para vloger atau pengguna medsos lainya.
Trendnya penggunaan vlog di era modernitas media saat
ini menjadi acuan IJTI NTB untuk memberikan kesadaran bagi para jurnalis agar
bisa memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan penyebaran informasi yang
baik.
Pelatihan dan
peningkatan kompetensi jurnalis, bertajuk “Vlog Dalam Perspektif Media Televisi
Masa Kini” menjadi agenda kerja tahunan dari Pengda IJTI NTB. Kegiatan ini
menjadi penting, mengingat semakin masifnya informasi hoax di media sosial
kemudian ditangkap mentah oleh para pewarta sehingga menjadi konsumsi publik
“Semakin canggihnya
smartphone hari ini membuat sulit kita membedakan merebahnya info hoax. Kembali
menguji kaidanh jurnalistik sebagai aturan utama dalam menyajikan informasi
menjadi penyebab utama diadakannya pelatihan ini,” ungkap Ketua IJTI NTB Riadis
Sulhi.
Sebagai organisasi yang
menghimpun kepesertaan pekerja media khsusnya media televisi, Pengda IJTI NTB
terus mengembangkan sayapnya untuk berkontribusi membangun daerah dalam hal
menciptakan SDM jurnalis professional untuk tetap mempertahankan ruh jurnalisme
positif ke depan.
“IJTI terus memberikan
pelatihan peningkatan kompetensi untuk meningkatkan peranan para pekerja media
agar tak surut terbawa arus perkembangan dunia pertelevisian masa kini,”
ujarnya.
Pemda NTB pasca
diguncang bencana gempa beberapa waktu lalu, menjadi salah satu penekanan
penting yang disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTB, Rinaldi Kusuma
dalam sambutannya dihadapan puluhan jurnalis televisi.
Menurutnya, peranan
media sebagai penyampai informasi di era saat ini sering disiasati buruk oleh
warga masyarakat. Irnaldi menyebutkan, meleknya masyarakat terhadap peranan
media dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dengan cara – cara yang kurang
lumrah.
“Hoax ini semakin parah
sebagai contoh informasi terkait kegempaan yang tidak produktif. Jadi intinya
media televisi memegang peran yang sangat penting tentang bagaimana
menyampaikan informasi kepada publik. Terutama saat ini proses recoveri pasca
bencana. Sehingga apa yang disampaikan dapat dicerna baik oleh masyarakat dan
tidak menimbulkan keresahan,” katanya.
Karenanya ia mewakili
kehadiran Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dalam agenda pelatihan dan
peningkatan kompetensi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB sangat
mengapresiasi guna menciptakan jurnalisme yang profesional dan berintegritas.
“Jadi mari kita sama – sama menyampaikan kepentingan publik dengan baik,
sebagaimana kaidahnya. Mohon maaf pak Gubernur berhalangan hadir karena ada
agenda kerja yang cukup mendesak. Namun pesan yang ingin disampaikannya kepada
Media agar rekan rekan jurnalis melalui pelatihan ini menjadi lebih berkualitas
dan berintegritas,” pungkasnya singkat.
Harapan positif juga
disampaikan Sekretaris Dinas Kominfotik NTB Fairuz Abadi, tentang bagaimana
peranan dan kondisi perkembangan media saat ini. Ia mengatakan jika media perlu
juga berbicara tentang lingkungan. Peran media yang cepat memberikan pengaruh
kepada khalayak menjadi dasar acuan yang utama agar persoalan dan isu hoax tak
terus berlarut.
“Media perlu juga
berbicara tentang lingkungan tidak hanya mengangkat persoalan manusiawi. Media
televisi lebih cepat mempengaruhi karenanya mari kita menjadi pilar ke empat
dari demokrasi untuk mengontrol pemerintahan, kritis boleh namun harus
mengedepankan fakta khususnya untuk kemaslahatan dan kemajuan daerah,” ujarnya.
Mewakili lembaga yang
berperan mengontrol informasi publik, Fairuz menyampaikan pesan bijak kepada
ratusan peserta pelatihan yang hadir. “Pers mewakili sejumlah masa maka seorang
wartawan harus terus meningkatkan kompetensinya sebagai jurnalis sehingga dapat
mencerdaskan bangsa melalui karya,” pungkasnya.
Materi pelatihan di
Lombok Tengah dengan tema “Vlog Dalam Perspektif Media Televisi Masa Kini”
diisi langsung oleh Wakil Sekjen IJTI Pusat Wahyu Triogo, Diskominfotik NTB dan
mendatangkan Praktisi Multimedia Televisi Dany Maulana. (*)
0 Comments