Breaking News

Krisis Air Bersih, Warga Dusun Penanggak Batu Layar Cari Sumber Air Hingga 3 Kilometer


Lombok barat - Warga Dusun Penanggak Desa Batu Layar kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok barat yang juga merupakan daerah terdampak kekeringan dimusim kemarau tahun ini mengalami kesulitan air bersih.


Untuk memperoleh air bersih, warga harus melewati jalan dan bukit terjal yang lokasinya berjarak hingga tiga kilo meter dari permukiman. Bahkan, mereka juga harus bertarung nyawa melewati Medan yang curam.


Biasanya para ibu rumah tangga harus turun naik bukit dalam tiga kali sehari untuk mengambil air dengan menenteng drigen seukuran 5 hingga 10 liter dengan menyusuri hutan dan menaiki bukit setinggi 1,5 kilo meter.


"Setiap tiga kali sehari rutinitas kita ambil air kebawah yang jaraknya sekitar 3 kilometer," ucap hermi seorang ibu rumah tangga di dusun penanggak.


Air yang mereka ambil tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga seperti minum, mandi dan mencuci, melainkan untuk mengairi tanaman serta memberikan hewan ternak mereka.


"Kita gunakan untuk kebutuhan sehari hari sama ngairi tanaman dan ngasi hewan ternak," aku hermi.


Tidak adanya sumber air membuat warga setempat sering memanfaatkan air hujan untuk mencukupi kebutuhan mandi dan mencuci pakaian, sementara warga yang tidak sempat mengambil air terkadang harus membeli dengan harga 25 ribu rupiah per 25 liternya.



Dedi Zulhandi salah seorang pemuda di dusun perbukitan itu juga mengaku selama dua bulan terakhir wilayahnya tidak pernah dilanda hujan. Akibatnya tempat penampungan air miliknya mengering.


"Biasanya kita menampung air hujan kalau musimnya, tapi sekarang ini susah dapet air karna musim kemarau" kata dedi zulhandi.


"Kalau tidak sempat biasanya kami beli air seharga 25 ribu di warga yang turun," tambahnya.


Seperti diketahui kondisi kesulitan air untuk kebutuhan memasak dan minum sudah di alami warga sejak puluhan tahun lamanya, tidak adanya akses air bersih membuat warga harus bertarung nyawa untuk memperoleh dua dirigen air bersih. 


Ironisnya hingga kini, pemerintah setempat menanggulangi bencana kekeringan di daerah tersebut hanya sebatas memberikan upaya prefentif dengan mendistribusikan air bersih kepada warga, Itupun masih dirasa kurang efisien dan jauh dari keterrcukupan.


"Harapan kami, agar pemerintah juga memberikan upaya permanen agar kami disini tidak kesulitan untuk mencari air bersih setiap musim kemarau," pungkasnya. (Yong)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News