Hal tersebut
dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono saat memimpin
upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 yang dipusatkan di
Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu
(8/8/2018).
Dalam
sambutannya Kasad mengatakan, pembangunan wilayah desa merupakan salah satu
realisasi dari kebijakan nasional Nawacita yang ingin mewujudkan pembangunan
Indonesia dari pinggiran..
Salah satu
peran nyata TNI dalam mendukung pembangunan tersebut adalah turut serta pada
kegiatan TMMD ke-102 tahun anggaran 2018
yang diselenggarakan selama 30 hari mulai tanggal 10 Juli sampai dengan 8 Agustus 2018. Selain mewujudkan
kemanunggalan TNI dan Rakyat, TMMD yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun
ini juga merupakan wahana untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong,
rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan serta Ketahanan Nasional guna menjaga
keutuhan NKRI kepada masyarakat dan khususnya generasi milenial.
Dikatakan
Kasad, tema yang diangkat dalam TMMD ke-102
tahun anggaran 2018 ini yaitu
“Manunggal Membangun Karakter Generasi Milenial” sangatlah tepat apabila
dihadapkan dengan kondisi generasi muda saat ini yang semakin modern. Seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi, moralitas dan karakter generasi muda juga
harus dibangun sehingga menjadi pribadi yang kreatif, aktif, inovatif dan
berjiwa nasionalis yang kuat.
“ Saya
melihat bahwa kegiatan penyuluhan dan asistensi yang telah dilaksanakan
tersebut mendapat apresiasi dan perhatian dari banyak pihak, karena menyentuh
problem-problem aktual yang dihadapi oleh masyarakat kita di daerah-daerah
terpencil, serta menyasar elemen-elemen masyarakat yang rentan terhadap
masalah-masalah sosial, “ ujar Kasad.
TMMD ke-102
ini TNI juga bekerja sama dengan Kemenpora RI guna menyukseskan program
unggulan Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD), yaitu dengan meningkatkan
kemandirian generasi muda di pedesaan dengan turut serta secara aktif membantu
kegiatan fisik dan non fisik.
Pada kegiatan
TMMD 102 tahun 2018 melibatkan 50 Satgas TMMD di 50 Kabupaten/Kota, 57
Kecamatan dan 79 Desa, dengan didukung oleh dinas Pemda setempat, diantaranya
Dinas Kesehatan, Pertanian, BKKBN, Sosial, Kehutanan, Pekerjaan Umum, Kejaksaan
serta Kepolisian.
Sasaran fisik
dalam skala nasional pada TMMD 102 ini telah berhasil mewujudkan program
rehabilitasi lebih dari 200 unit rumah tidak layak huni, pembukaan 86 km jalan
baru, pengerasan dan betonisasi 60 km jalan, perbaikan 30 rumah ibadah dan
delapan sekolah, pembangunan jembatan dengan panjang total 252 meter, pembuatan
43 unit MCK, pembangunan Poskamling dan saluran drainase di lebih dari 30 desa,
pemberian kambing kepada peternak binaan serta penanaman 3500 pohon di lahan
konservasi alam.
Untuk sasaran
non fisik fokus program TMMD kali ini telah diarahkan untuk menumbuhkan
kekebalan dalam menghadapi isu-isu disintegrasi Bangsa dan hal-hal yang
mengarah kepada konflik sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut, Satgas TMMD
yang bersinergi dengan dinas terkait di Pemda setempat, telah melaksanakan
penyuluhan tentang hukum, wawasan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama,
serta bahaya Narkoba dan paham-paham radikal.
Ditegaskan
Kasad, TNI AD berkomitmen untuk turut ambil bagian dalam upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat dan mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan
kekuatan pertahanan Meskipun tugas pokok tentara adalah menjadi yang terdepan
di masa konflik, namun di masa damai tentara juga wajib berkontribusi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
“ Hal ini
dimanifestasikan diantaranya dengan turun ke lapangan membantu program
pembangunan dan kesulitan rakyat, karena masa damai pada hakekatnya adalah masa
persiapan untuk perang, “ tegas Jenderal TNI Mulyono.
Selain di
Provinsi Riau, penutupan TMMD ke-102 juga dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu
Utara, Provinsi Bengkulu oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI
Tatang Sulaiman dan serentak pula dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota yang
menggelar TMMD ke-102. (*)
0 Comments