Breaking News

IWAPI Pelopori Keselamatan Berkendara Untuk Kaum Perempuan di NTB


(savananews.com) Mataram - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (IWAPI NTB) menggelar dengar pendapat (Hearing) dengan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi NTB terkait "Peningkatan keselamatan perempuan dalam berkendara" yang digelar di ruang audiensi Kantor Dinas Perhubungan NTB pada Senin (22/10).

Delapan puluh orang anggota IWAPI Se- Pulau Lombok yang  di nakhodai  Baiq Diyah Ratu Ganefi selaku Ketua IWAPI NTB disambut langsung oleh Ketua FLLAJ NTB Ir. Asep supriyatna untuk membahasa sejumlah isu krusial terkait keselamatan pengendara dan berbagai langkah solutifnya.

Dalam hearing yang di hadiri juga oleh jajaran Jasa Raharja, Polda NTB, Polres Mataram serta pemerhati keselamatan berlalu lintas tersebut dibahas tentang persamaan gender di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembangunan dan juga berperan dalam upaya sosialisasi dan keselamatan pengguna jalan.

Baiq Diyah dalam kesempatan tersebut memaparkan kesamaan hak dan perlakuan kepada semua warga menjadi hal yang mutlak dan tidak harus tersekat dalam gender untuk turut memkirikan ketrtiban lalu lintas, baik dalam bidang transportasi maupun dalam bidang upaya prefentif keselamatan pengendara di seluruh lapisan masyarakat.

"Kami dari IWAPI mendukung semua kebijakan pemerintah dan kepolisian dalam mensosialisasikan tertib berlalu lintas kepada masyarakat," ungkap Diyah yang juga Senator asal NTB yang kembali mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPD-RI tahun ini.

Sementara itu menurut data LLAJ NTB yang disampaikan oleh Ir. Asep Supriyanto bahwa di NTB setiap tahunnya sekitar 11,07 persen pengguna kendaraan baik roda empat dan roda dua meninggal dunia akibat kecelakaan. Angka ini relative masih tinggi jika dibandingkan dengan target kalkulatif zero accident yang digalakkan para pihak saat ini.

"Perempuan sebagai agen keselamatan diharapkan Bisa menularkan keselamatan pada yang yang lain. Agar lebih tertib dalam berkendara. Mulai dari disiplin menggunakan helm hingga klik, membawa sim dan STNK serta kelengkapan berkendara lainnya," ujar Asep.

Dalam kesempatan itu jajaran pihak kepolisian dalam hal ini Polres dan Polda NTB mengenalkan 4 rambu lalu lintas berdasar warna. Biru(perintah), hijau(petunjuk), kuning (peringatan), dan merah(larangan). Dijelaskannya Kecelakaan terjadi paling besar karena faktor manusia. Kemudian faktor kendaraan, jalan dan cuaca.

"Tidak selalu belok kiri jalan terus. masyarakat harus mengubah pemahamannya," ungkap salah satu anggota kepolisian sambil memperagakan rambu lalu lintas tersebut.

Linda Rahmawati dari Jasa Raharja NTB juga berharap ibu-ibu bisa mensosialisasikan di kalangan keluarga terutama buat anak-anak yang masih di bawah umur agar tidak di berikan izin berkendara. Jika ada kecelakaan kata Dia akan susah untuk mengurus klaim asuransi nya.

"Saat ini klaim asuransi jasa raharja, disesuaikan dengan jenis luka dan lainnya, itu pun dengan surat laporan ke polisi," terang Linda.

Tema tenang keselamatan berkendara menjadi fokus Anggota IWAPI yang hadir , hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. Mulai dari maksud dan tujuan dari adanya garis kuning yang ada di jalan hingga bertanya mengenai asuransi.  (*)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News