(savananews.com) Mataram - Dukungan penuh dari Bupati
/ Walikota, khususnya melalui camat dan kepala Desa / Kelurahan di wilayah
terdampak dinilai demikian penting dalam penanganan bencana. Hal itu dikatakan
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah,
SE., M.Sc, saat menghadiri penyerahan bantuan komunikasi berupa handphone dan
kartu internet dari PT XL Axiata, Rabu (10/10/2018) di ruang rapat utama kantor
Gubernur NTB.
Dalam upaya penanganan pasca bencana, komunikasi seringkali menjadi masalah. Belajar dari
beberapa daerah di Indonesia yang juga mengalami musibah serupa, seperti Aceh
dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pemerintah provinsi setempat tidak mungkin
bekerja sendiri, tambah Gubernur.
Saat itu Gubernur menjelaskan, pihaknya telah
membentuk pusat komando / command center (CC), guna memudahkan proses mengakses
data secara realtime. Pemerintah Provinsi harus punya info yang lengkap dan up
to date langsung dari daerah terdampak.
Lanjut Gubernur bahwa, dengan fasilitas smartphone
serta paket internet gratis selama satu tahun yang diberikan kepada beberapa
desa, kecamatan serta sekolah yang terdampak bencana, diharapkan pemerintah
provinsi melalui CC yang dikomandani Oleh Wakil Gubernur Hj. Dr Ir. Hj. Sitti
Rohmi Djalillah, akan lebih mudah menerima laporan dari kepala desa, camat
maupun kepala sekolah tersebut.
“Laporan yang diterima nanti bukan hanya berupa
laporan secara tertulis maupun lisan namun juga bisa dikirim dalam bentuk foto
maupun video", terang Gubernur.
Ia berharap, segala perkembangan yang terjadi di
lapangan secara rutin bisa dipantau setiap sore melalui command center. Data
dan laporan itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi oleh pemerintah provinsi.
Total 285 bantuan smartphone yang dilengkapi paket
bebas internet selama 1 tahun diserahkan kepada camat, kepala desa dan madrasah
yang terdampak parah bencana gempa.
Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Direktur
Telnologi PT XL Axiata, Yessie D Yosetya.
bersama Gubernur dan Wagub menyerahkan bantuan
peangkat komunikasi kepada perwakilan 10 camat, 10 kepala desa dan 3 madrasah
di wilayah terdampak bencana. (*)
0 Comments