(savananews.com) Giri Menang - Anggaran Jaminan Hidup
(Jadup) untuk masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi bulan Agustus lalu
dipastikan tersedia di APBN 2018. Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia (Menkeu RI) saat mengunjungi para pengungsi di Desa Guntur Macan
Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat (Lobar), Senin (8/10).
Jadup tersebut disiapkan melalui Kementerian Sosial
dan diberikan hanya kepada warga yang rumahnya rusak berat saja. Besaran Jadup
tersebut adalah Rp. 10.000/jiwa/hari yang pengusulannya diserahkan melalui
Pemerintah Daerah.
Di Lobar sendiri, Dari 72.222 rumah rusak yang telah
terverifikasi, ada 13.941 rumah yang rusak berat.
Mereka ini, menurut Kepala Dinas Sosial Lobar, Hj.
Ambaryati yang berhak untuk memperoleh Jadup.
"Tapi kita masih melakukan verifikasi. Bisa jadi
di satu rumah yang rusak berat, bisa lebih dari satu Kepala Keluarga (KK) yang
tinggal," terang Bu Ambar, panggilan perempuan berkaca mata mengaku baru
menyampaikan 962 KK untuk ditetapkan oleh Bupati.
Terkait dengan mekanisme pencairan, Sri Mulayani
menegaskan,
"Jadup itu pasti dicairkan saat warga sudah
kembali ke rumahnya," terang Sri.
Ia memastikan bahwa saat ini anggaran tersebut sudah
siap. Sedangkan untuk tahun anggaran 2019, tinggal membutuhkan landasan hukum
saja.
Menteri yang pernah menjadi petinggi di Bank Dunia
tersebut menyayangkan isyu bahwa Pemerintah menjadi kurang perhatian terhadap
korban gempa di NTB setelah bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan
Donggala.
"Orang tidak boleh mengaduk-aduk perasaan
masyarakat. Uang untuk (gempa, red) di Lombok tetap untuk Lombok," tegas
Sri Mulyani.
Sri bahkan memastikan akan menstimulus kebangkitan
ekonomi di Pulau Lombok pasca gempa. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tambah Sri
diminta untuk memberi kemudahan pinjaman dan penghapusan hutang kepada para
kreditur. Demikian pula stimulus kemudahan pembayaran pajak kepada para korban
terdampak gempa.
Kedatangan Sri Mulyani juga diikuti oleh Direktur IMF
Christine MO Lagarde, Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, dan Gubernur
BI Perry Warjiyo yang diterima oleh Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Bupati
Lobar Fauzan Khalid. (*)
0 Comments