Breaking News

Ulama Dan Tokoh Agama Se NTB Tolak People Power dan Tindakan Inkonstitusional


(Savananews.com) Mataram - Guna menciptakan suasana damai jelang pengumuman Pemilu pada 22 Mei mendatang, Ulama dan tokoh agama se Nusa Tenggara Barat Menggelar silaturrahmi di Hotel Lombok Raya Mataram Rabu,(15/05/19).

Kegiatan silaturrahmi yang di gagas PWNU NTB ini mengangkat tema “Meneguhkan ukhuwah isamiyah, ukhuwah wathaniyah” di lingkup Nusa Tenggara Barat.

Adapun himbauan yang di layangkan dalam acara ini sebagai berikut :

1. Mendukung terciptanya suasana damai di setiap waktu dan tempat khususnya bulan suci ramadhan.
2. Menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan serta menghindari fitnah opini dan interpretasi terkait situasi dan kondisi saat ini, demi menjaga kesucian bulan suci ramadhan dan keutuhan NKRI.
3. Menguhkan ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah watahaniyah, untuk mempertahankan ideologi  pancasila dan UUD 1945.
4. Mengajak para alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk menjaga keutuhan bangsa serta negara kesatuan republik indonesia, serta melawan siapapun yang  memecah belah umat dan memelopori makar.
5. Mendukung kinerja dan keputusan KPU, BAWASLU, serta lembaga resmi negara terkait keputusan pemilu 2019
6. Mempercayakan persoalan keamanan dan hukum kepada aparat resmi negara, hukum sebagai bentuk ketaatan kepada waliyul amri.

“Jangan sampai issu-isu tidak baik menjalar di masyarakat, mari kita move dari suasana pileg kemarin. Jangan ada lagi wacana people power di masyarakat,”ungkap ketua PWNU NTB Prof.Dr.TGH.Masnun Tahir,MA.

Masnun menghimbau tidak boleh ada yang bersuara terlalu lantang sebelum ditetapkannya oleh penyelenggara negara.

“Tidak boleh ada yang bersuara sebelum tanggal 22 mei,”ujar Masnun.

Selain itu Kabinda Nusa Tenggara Barat Bapak Sutarwo mengatakan masih marak menjelang 22 mei, banyaknya berita-berita Hoax di media sosial.


“Mari kita sama2 mencermati dan menghimbau kepada jamaah agar tidak mudah termakan oleh berita-berita bohong, sehingga tidak terjadi benturan-benturan di maayarakat,”tuturnya.


Mewakili jamaah Nahdlatul wathan PBNW Mustasyar TGH. Yusuf Makmun juga mengatakan terciptanya suasana damai pada 22 Mei mendatang dilancarkan dengan merajut kebersamaan dan persatuan, dirinya menegaskan perbedaan yang ada harus diterima dengan baik.

“Saya himbau untuk kita sama-sama menunggu hasil resmi KPU, kita sambut dengan sepenuhnya siapapun pemimpin kita di NKRI ini. Kita terima dengan sepenuh hati. Tidak ada perbedaan setelah 22 mei 2019, mari kita mulai dengan 0-0,”pungkasnya.(*)

© Copyright 2022 - Savana News