Lombok Utara - Provinsi Nusa tenggara barat (NTB) kini siap menghadapi gelombang kedua, yang juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini semakin mengkhawatirkan, karena para tenaga kesehatan di NTB sudah banyak yang terinfeksi Covid-19, belum lagi sebanyak 78 Anak positif dilaporkan positif Corona (Covid-19).
Gelombang kedua bisa jadi lebih berat daripada saat pertama kali kasus Covid di NTB ditemukan, karena saat awal kasus ini masuk, kekuatan dan energi yang dimiliki oleh pemerintah masih penuh.
Untuk itu, seluruh elemen masyarakat perlu meningkatkan semangat berlipat-lipat lagi sampai kasus di NTB benar-benar landai. Untuk mewujudkan hal tersebut, kedisiplinan di masyarakat terus ditingkatkan sampai ditemukan vaksin.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat melakukan kunjungannya ke kabupaten Lombok Utara mengatakan, total Covid-19 di NTB per tanggal 27 Mei 2020 sebanyak 562 total kasus positif, 279 orang positif yang masih dalam perawatan, 273 orang sembuh, 10 orang meninggal, 476 pasien dalam pengawasan, dan 187 orang dalam pemantauan.
Karakteristik kasus di NTB, 78 orang adalah anak-anak, dan merupakan kedua terbesar di Indonesia, "Ini menjadi warning bagi kita bahwa kita harus ekstra menumbuhkan kedisiplinan dalam setiap jenjang umur," ujarnya Kamis (28/5/2020).
Wagub menekankan bahwa penanganan ini letaknya pada kedisiplinan dan harus dimulai dari kita dulu. "Mari kita persiapkan seluruh sistem kita untuk betul-betul bisa hidup dengan protokol Covid. Selamat bertugas dan terimkasih pemerintah kabupaten KLU, TNI/Polri, tenaga kesehatan dan seluruh pihak yang telah menangani Covid," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, mengucapkan terima kasih atas dorongan semangat dari Wakil Gubernur NTB dan jajaran Forkopimda di KLU. Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan TNI/Polri secara rutin memantau pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya dalam rangka mengendalikan pandemi.
Kewajiban menggunakan masker di KLU juga terus digalakkan, "Edaran Gubernur kami backup dengan edaran Bupati, kami juga menyediakan sarana cuci tangan di pasar pada titik-titik keramaian," tuturnya.
Terakhir, Bupati KLU menyampaikan, perintah agama sangat berkorelasi dengan keadaan saat ini yaitu prinsip untuk menjaga kesehatan dan menjaga jiwa agar selamat. "Kita sepakat, kita bangun narasi yang membuat masyarakat paham, bahwa apa yang dilakukan saat ini adalah bersumber dari agama, justru melaksanakan perintah agama untuk hidup sehat," tandasnya. (*)
Social Header