LOMBOK BARAT - Tindakan kekerasan lagi-lagi menimpa insan pers. Kali ini tindakan kekerasan menimpa seorang wartawan media online bernama Ahmad Sahib warga desa Kediri kabupaten Lombok barat. Lantaran Berita yang ia tulis berimbas terhadap pemukulan yang di lakukan oleh seorang Kepala Dusun Karang Bedil Utara berinisial MN di Di Wilayah Desa Kediri induk, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Aliat kejadian itu, Sahib mengalami luka serius pada bagian muka. Para awak media di Lobar yang tergabung dalam forum wartawan Lobar mengecam tindakan kekerasan terhadap insan pers tersebut dan mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku.
Kejadian bermula ketika Ahmad Sahib menulis berita seorang nenek tua renta asal Dusun Karang Bedil Utara yang kehidupannya di bawah garis kemiskinan, dalam berita tersebut diterangkan bahwa nenek tua itu jarang mendapat bantuan sosial dari pemerintah terutama disinyalir minim perhatian dari pemerintah setempat.Laman berita online yang dishare di beberapa akun media sosial warga itu VIRAL dan menuai protes serta tanggapan para netizen.
Diduga tidak terima dengan pemberitaan itu, oknum Kadus MN mendatangi rumah korban dan melayangkan bokem mentah ke arah wajah AS. Akibat hantaman ini, tulang hidung AS patah dan bersimbah darah. Korban langsung di larikan ke Rumah Sakit Gerung untuk mendapatkan pertolongan. Salah seorang warga Desa Kediri yang berada di Lokasi kejadian mengatakan, Pemukulan terjadi ketika korban berada di rumahnya sedang menunggu waktu berbuka puasa, lalu datang pelaku, kemudian terjadi cek cok mulut dan berakhir dengan pemukulan." kejadiannya tadi sebelum datang waktu berbuka puasa, karena kebetulan saya tetanggan sama korban, saya dengar mereka cek cok mulut, setelah saya datang, korban sudah berlumuran darah." Ungkap Radi salah satu tetangga korban.
Ditambahkan oleh Radi yang juga sebagai petugas puskesmas Kediri bahwa saat ini kondisi korban sangat kritis mengingat tulang hidungnya mengalami patah ringan, dan rahangnya juga mengalami luka sehingga berlumuran darah."Saat ini, pasien sedang dalam perawatan medis dan kami akan rujuk ke rumah Sakit Umum Patut Patuh Patju untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut." Jelas Radi.
Menurut pengakuan korban saat dikunjungi awak media di puskesmas Kediri mengungkapkan, bahwa saat sedang berbuka puasa di rumahnya, dirinya di datangi oleh oknum Kadus tersebut dan mencaci makinya dengan bermacam pernyataan. "Saat sedang berbuka puasa tiba-tiba dia datang sambil memaki maki saya, dan melemparkan pukulan ke arah hidung dan mulut saya dan akhirnya saya bertengkar dengannya." Ungkap Ahmad Sahib sambil merintih kesakitan. Ahmad Sahib berharap agar pihak kepolisian bisa segera mengusut kasus pemukulan yang dialaminya, karena selain merasa dirugikan, tindakan kriminal ini dianggapnya merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap jurnalis yang harus diusut."Gara-gara penulisan berita saya di aniaya begini, saya pastikan akan membawa kejadian ini ke aparat penegak hukum." Imbuhnya.
Ketua forta Lobar M Haeruzzubaidi sangat mengecam sekaligus menyayangkan aksi kekerasan terhadap wartawan yang di lakukan oleh oknum Kadus tersebut. "Kami mengecam tindakan kekerasan (pemukulan) yang dilakukan oleh oknum Kadus ini. Dan kami meminta agar kasus ini diusut oleh kepolisian,"tegas Heru. Pihaknya akan mengawal persoalan Papuq Kalsum melalui pemberitaan di media agar ia mendapatkan haknya baik berupa bantuan dari pemerintah. Pihaknya juga bakal ikut mengawal persoalan kasus ini dari Polsek hingga polres. "Kami meminta agar pak Kapolsek dan Kapolres memberikan atensi serius terhadap kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku agar memberi efek jera bagi pihak yang melakukan kekerasan terhadap wartawan. Dan tak terulang lagi kekerasan terhadap wartawan"tegas dia.
Kapolsek Kediri Iptu Donny Setiawan membenarkan adanya tindakan pemukulan terhadap Wartawan tersebut. "Belum kami terima laporannya, korban masih dirujuk ke RSUD Gerung,"terang dia saat dikonfirmasi Rabu malam. Informasi awal yang diterima pihak yang memukul dari oknum Kadus. Akibat kejadian ini korban mengalami luka di bagian muka. Kejadiannya jelas dia terjadi sebelum berbuka puasa, terkait dimana kejadiannya pihaknya belum mendapatkan laporan. Terkait pemicu aksi pemukulan itu pihaknya juga masih mendalami. Pihaknya menunggu laporan dari pihak korban. (*)
Kejadian bermula ketika Ahmad Sahib menulis berita seorang nenek tua renta asal Dusun Karang Bedil Utara yang kehidupannya di bawah garis kemiskinan, dalam berita tersebut diterangkan bahwa nenek tua itu jarang mendapat bantuan sosial dari pemerintah terutama disinyalir minim perhatian dari pemerintah setempat.Laman berita online yang dishare di beberapa akun media sosial warga itu VIRAL dan menuai protes serta tanggapan para netizen.
Diduga tidak terima dengan pemberitaan itu, oknum Kadus MN mendatangi rumah korban dan melayangkan bokem mentah ke arah wajah AS. Akibat hantaman ini, tulang hidung AS patah dan bersimbah darah. Korban langsung di larikan ke Rumah Sakit Gerung untuk mendapatkan pertolongan. Salah seorang warga Desa Kediri yang berada di Lokasi kejadian mengatakan, Pemukulan terjadi ketika korban berada di rumahnya sedang menunggu waktu berbuka puasa, lalu datang pelaku, kemudian terjadi cek cok mulut dan berakhir dengan pemukulan." kejadiannya tadi sebelum datang waktu berbuka puasa, karena kebetulan saya tetanggan sama korban, saya dengar mereka cek cok mulut, setelah saya datang, korban sudah berlumuran darah." Ungkap Radi salah satu tetangga korban.
Ditambahkan oleh Radi yang juga sebagai petugas puskesmas Kediri bahwa saat ini kondisi korban sangat kritis mengingat tulang hidungnya mengalami patah ringan, dan rahangnya juga mengalami luka sehingga berlumuran darah."Saat ini, pasien sedang dalam perawatan medis dan kami akan rujuk ke rumah Sakit Umum Patut Patuh Patju untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut." Jelas Radi.
Menurut pengakuan korban saat dikunjungi awak media di puskesmas Kediri mengungkapkan, bahwa saat sedang berbuka puasa di rumahnya, dirinya di datangi oleh oknum Kadus tersebut dan mencaci makinya dengan bermacam pernyataan. "Saat sedang berbuka puasa tiba-tiba dia datang sambil memaki maki saya, dan melemparkan pukulan ke arah hidung dan mulut saya dan akhirnya saya bertengkar dengannya." Ungkap Ahmad Sahib sambil merintih kesakitan. Ahmad Sahib berharap agar pihak kepolisian bisa segera mengusut kasus pemukulan yang dialaminya, karena selain merasa dirugikan, tindakan kriminal ini dianggapnya merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap jurnalis yang harus diusut."Gara-gara penulisan berita saya di aniaya begini, saya pastikan akan membawa kejadian ini ke aparat penegak hukum." Imbuhnya.
Ketua forta Lobar M Haeruzzubaidi sangat mengecam sekaligus menyayangkan aksi kekerasan terhadap wartawan yang di lakukan oleh oknum Kadus tersebut. "Kami mengecam tindakan kekerasan (pemukulan) yang dilakukan oleh oknum Kadus ini. Dan kami meminta agar kasus ini diusut oleh kepolisian,"tegas Heru. Pihaknya akan mengawal persoalan Papuq Kalsum melalui pemberitaan di media agar ia mendapatkan haknya baik berupa bantuan dari pemerintah. Pihaknya juga bakal ikut mengawal persoalan kasus ini dari Polsek hingga polres. "Kami meminta agar pak Kapolsek dan Kapolres memberikan atensi serius terhadap kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku agar memberi efek jera bagi pihak yang melakukan kekerasan terhadap wartawan. Dan tak terulang lagi kekerasan terhadap wartawan"tegas dia.
Kapolsek Kediri Iptu Donny Setiawan membenarkan adanya tindakan pemukulan terhadap Wartawan tersebut. "Belum kami terima laporannya, korban masih dirujuk ke RSUD Gerung,"terang dia saat dikonfirmasi Rabu malam. Informasi awal yang diterima pihak yang memukul dari oknum Kadus. Akibat kejadian ini korban mengalami luka di bagian muka. Kejadiannya jelas dia terjadi sebelum berbuka puasa, terkait dimana kejadiannya pihaknya belum mendapatkan laporan. Terkait pemicu aksi pemukulan itu pihaknya juga masih mendalami. Pihaknya menunggu laporan dari pihak korban. (*)
Social Header