“Kapal TB. Immanuel WGSR 3 dilaporkan mengalami lost contact (hilang kontak) di perairan Sangeang yang kemudian diketahui bahwa kapal tersebut mengalami kebakaran pada tanggal 30 Juli 2020. Sejak hari jumat (14/8) kami telah kerahkan personil dengan menggunakan Rescue Boat 220 Mataram untuk melakukan pencarian terhadap sepuluh dari 12 orang ABK yang masih belum ditemukan di perairan utara NTB (Nusa Tenggara Barat). Perwakilan pihak perusahaan dan keluarga turut serta on board di kapal kami,” papar Nanang Sigit PH. Kepala Basarnas Mataram, Sabtu (15/8).
Nanang Sigit PH. Menyebutkan data kesepuluh ABK tersebut yaitu atas nama Rustam Efendi (Nahkoda), Ahmad Efendi (KKM), Robby Dwi Permadi (Mualim I), Ahmad Mahfutron (Mualim II), Denis Raditia Ermanda (Masinis I), Bayu Santoso (Masinis II), Sahir Juana (Juru Mudi), Rahmad Hermawan (Juru Mudi), Arief Damar Junianto (Juru Mudi), dan Joshua Kalimasa (Juru Masak).
Adapun titik koordinat yang merupakan area pencarian adalah titik A. 60 40’ 35.48”S – 1160 33’ 18.8”T, B. 60 24’ 6,57”S – 1160 33’ 20.46”T, C. 60 24’ 14.66”S – 1160 58’ 57.16”T, D. 60 40’ 43.55”S – 1160 58’ 52.66”T dengan luas area pencarian 419.55 NM2.
Sebelumnya pihak perusahaan dan keluarga mengirimkan surat permohonan ke Basarnas untuk perpanjangan operasi SAR (Pencarian dan Pertolongan).
“Basarnas pusat menyetujui perpanjangan operasi SAR selama tiga hari terhitung mulai tanggal 14 s/d 16 agustus 2020 berdasarkan surat permohonan dari pihak perusahaan dan keluarga. Kami turut serta membantu Basarnas Makassar bersama unsur terkait yang sebelumnya telah melakukan pencarian di wilayah kerjanya,” tambahnya.
pada tanggal 6 Agustus 2020 dua orang ABK kapal yang mengangkut bahan bangunan ini berhasil ditemukan dengan selamat di Pulau Kambang Lamari Desa Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Makassar. Hingga berita ini diturunkan, hasil sementara masih nihil dan tim sar gabungan masih berupaya menemukan sisa korban. (*)
0 Comments