Lombok barat - Lokasi wisata Tanjung Bias Desa Senteluk Kecamatan Batulayar Lombok Barat menyabet juara I sebagai wisata sehat tingkat provinsi NTB pada ajang penilaian Kampung Sehat Award yang digelar oleh Polda NTB. Lokasi wisata yang dikembangkan oleh Kepala Desa kaya inovasi Fuad Abdurrahman ini dinobatkan sebagai wisata Sehat karena dinilai patuh dalam penerapan Protokol Covid-19. Sebagai Kawasan wisata yang tengah naik daun, Tanjung Bias dikunjungi 1000 wisatawan domestik tiap harinya.
Ditemui, Kamis (12/11/2020) di lokasi wisata Tanjung Bias, Kepala Desa Senteluk yang familiar dengan media ini menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas penghargaan yang diraih. Penghargaan ini menurut pria yang dikenal ramah ini, berkat kerja keras bersama semua pihak, baik itu aparatur desa, kelembagaan Desa, Bumdes, Polsek Senggigi, masyarakat maupun stakeholder yang terlibat membantu desa. Sehingga bagaimana dari awal dibuka saat Pandemi, semua pengelola lokasi wisata patuh dan taat protokol covid-19 yang sudah ditetapkan serta diberlakukan oleh pemerintah. "Atas prestasi penghargaan yang kami peroleh ini tentunya sangat merasa senang dan berterimakasih, artinya Kerja keras kita bersama membuahkan hasil,"terang Kades Senteluk yang dikenal memiliki segudang ide untuk mengembangkan wisata di desanya ini.
Penghargaan ini jelas dia akan menjadi penyemangat dan motivasi baginya untuk lebih giat dalam mengembangkan desanya. Termasuk dalam hal penerapan protokol covid-19 untuk mencegah penyebarluasan virus ini. "Tentu setelah kami diberikan penghargaan oleh Kapolri dan Kapolda, ini menjadi pelecut semangat kami bagiamana mempertahankan ini,"tegas mantan Kadus ini. Meskipun berat mempertahankan predikat wisata sehat, namun dirinya tetap berkomitmen dengan jajaran untuk mengedepankan protokol covid-19, kebersihan lingkungan dan kenyamanan tempat wisata.
Lebih lanjut dijelaskan, dampak dari dibukanya tempat wisata ini mampu menghidupkan perekonomian warga sekitar. Karena semua sektor menjadi hidup, baik itu Pedagang kecil, nelayan, parkir dan PKL serta pelaku wisata di Daerah itu. Bagi nelayan di Desa itu dan bahkan Lobar umumnya, tidak perlu lagi menjual hasil tangkapan ke pasar. Namun langsung dibeli dan diolah oleh pedagang kuliner di Tanjung Bias. Semua potensi lokal yang ada di kawasan ini jelas dia, saling mendukung untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Ia menyebut dalam sehari, 1000 lebih pengunjung berkunjung ke lokasi wisata itu. "Kalau normalnya berkisar 1000 pengunjung tiap hari,"aku dia. Lebih-lebih diwaktu akhir pekan, pengunjung membludak. Bahkan pihaknya tidak menerima tamu yang datang karena terlalui banyak. Hal ini lanjut dia untuk memudahkan pengaturan penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata yang mulai dibuka dua tahun lalu tersebut. Diakuinya disinilah letak beratnya menerapkan Protokol Covid-19 ketika banyak pengunjung.
Dampak yang dirasakan tidak saja dari sisi perekonomian warga, namun juga penanganan kebersihan. Karena sebelum dibuka, tempat wisata itu dijadikan tempat pembuangan sampah dan kumuh. Namun setelah dibuka, kawasan itu menjadi bersih. Ia menambahkan, wahana yang sudah disiapkan di lokasi wisata ini seperti wisata berkuda, Banana Boat dan Jet Sky. Tambahan wahana inipun sukses menggenjot pengunjung baik domestik maupun wisatawan asing ke lokasi wisata yang dikelola langsung oleh Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes) ini. Untuk rencana tahun depan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata membuat semacam inovasi yang akan ditonjolkan di lokasi wisata itu. (*)
0 Comments