Breaking News

Meneguhkan Kreativitas: Kiprah Agus K. Saputra di Balik Borka 2025

 

Pementasan Lakon Borka 2025 oleh Teater Lho Indonesia (10/12). (Dok.ist)

SAVANANEWS, Mataram—Dalam perjalanan panjang Teater Lho Indonesia, banyak figur hadir dan pergi, namun tak banyak yang memiliki peran selintas bidang seperti Agus K. Saputra. Dikenal sebagai penulis artikel sosial, ekonomi, dan kebudayaan, Agus tak hanya mengabdi melalui tulisan. Pendiri Teater Lho Indonesia, R. Eko Wahono, memberikan kepercayaan penuh kepadanya untuk menangani manajemen, komunikasi keuangan, hingga turut memimpin proses kreatif produksi teater. Bagi komunitas, Agus adalah jembatan yang menyatukan gagasan, kebutuhan teknis, dan visi estetik.

Di luar aktivitas teater, Agus tetap produktif menulis di berbagai media daring dan telah menerbitkan sembilan buku puisi. Karyanya yang terbaru, Imaji Air Api, diluncurkan melalui kolaborasi bersama Teater Lho Indonesia, menegaskan bahwa hubungannya dengan dunia seni pertunjukan telah berkembang menjadi kemitraan kreatif yang saling menghidupi.

Agus K Saputra Penulis & Produser Borka 2025, Teater Lho Indonesia.(Dok.ist)

Kepercayaan itu kembali diberikan ketika “Borka” 2025 mulai dipersiapkan. Agus memikul peran sebagai produser, sebuah posisi yang menuntut ketekunan, ketepatan komunikasi, sekaligus kepekaan artistik. Ia mengaku membaca naskah “Borka” berkali-kali sebelum memulai proses produksi.

“Menarik sekali lima adegannya,” ujarnya. “Titik kulminasinya kuat dan meninggalkan banyak pertanyaan di benak penonton.”

Pembacaan naskah itu menyalakan imajinasinya. Ia membayangkan bagaimana setiap adegan berpadu dengan desain panggung, musik, dan peran para penembang. Baginya, elemen-elemen tersebut bukan sekadar pelengkap, melainkan energi yang mempersatukan keseluruhan pementasan dalam satu bingkai estetis bersama para aktor.

Proses kreatif pun berkembang menjadi ruang kontemplasi, antara naskah dan pengarangnya, antara panggung dan kenyataan, antara gagasan dan interpretasi. Agus juga menegaskan bahwa "Borka" 2025 bukan pengulangan dari pementasan sebelumnya.

“Saya kira, penonton yang pernah menyaksikan pementasan pertama akan mendapatkan sesuatu yang berbeda,” tuturnya.

Naskah terbaru membuka eksplorasi cerita yang lebih luas dan memperkaya kemungkinan interpretasi. Agus memahami bahwa teater bukan benda statis; ia bergerak mengikuti perubahan zaman, pengalaman kreator, serta harapan penontonnya.

Melalui peran produser, Agus K. Saputra tak hanya memastikan kelancaran produksi. Ia menjaga denyut kreativitas, memberi ruang bagi setiap unsur untuk tumbuh, dan menghadirkan “Borka” 2025 sebagai proses membaca ulang realitas, sebuah usaha mengolah pengalaman menjadi pertanyaan baru bagi kita semua. (As)

0 Comments

© Copyright 2022 - Savana News