Ilustrasi Penganiayaan |
SAVANANEWS - Pembina Gerakan Koalisi Bersama Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat ( KOBAR NTB) Ahmad Nurdin Efendi meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan terhadap pemuda asal Dusun Kelep tengah, Desa Taman Baru bernama Muhasan 28 tahun pada Rabu (7/6) kemarin.
"Kami meminta agar kasus ini segera diusut," tegas Ahmad Nurdin, Jumat (9/6/2023).
Menurut Nurdin, Korban atas nama Muhasan adalah orang yang tidak pernah memiliki musuh, apalagi mencari masalah dengan siapapun.
Buntut dari dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialami oleh Muhasan, disinyalir dilakukan oleh sejumlah orang yang tidak dikenal.
Atas insiden tersebut, korban dilaporkan mengalami cidera serius di kepala dan sekujur tubuhnya yang diduga disebabkan hantaman benda tumpul.
"Setelah pengurus Kobar mengetahui peristiwa tersebut, kemudian pada Rabu kemarin kami mendatangi Rumah Sakit Tripat Gerung melihat kondisi korban," ungkap Nurdin.
Pihaknya mengaku, dari hasil pembicaraan dengan korban ditemukan kartu BPJS yang disinyalir merupakan milik pelaku.
Adapun kronologi dugaan penculikan dan penganiayaan itu, lanjut Nurdin, bermula pada saat korban berdua dengan rekannya yakni Nunu saling membonceng dengan posisi Muhasan dibelakang, dan ditengah perjalanan di dusun Lendang Re Desa Sekotong tengah.
Sekitar pukul kurang lebih 23.30 Wita dari arah belakang tiba - tiba ada sebuah mobil Avanza warna silver langsung memepet sepeda motor yang dibawa korban sampai menepi dan berhenti dipinggir jalan.
"Kata keterangan korban mereka tiba-tiba di pukul dari arah belakang sampai tidak sadarkan diri," Tuturnya.
Menanggapi ini Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta, S.H., membenarkan adanya laporan warga terkait dugaan penganiayaan yang diterjadi di jalan raya sekotong tersebut.
Pihaknya menjelaskan bahwa kronologi kejadian dugaan penganiayaan itu sesuai dengan keterangab pelapor yakni Nunu (rekan Muhasan), dari keterangannya, penumpang mobil yang memepet kendaraan mereka tersebut keluar dan tanpa basa - basi langsung memukul korban dan teman korban sehingga korban dan temen korban terpisah.
"Korban mengaku sempat melakukan perlawan dengan cara menangkis dan juga sempat mencekik leher salah satu pelaku sambil mengatakan " Apa Salah Saya" kemudian dibalas dengan menggunakan bahasa sasak yang korban tidak tahu," Jelas Iptu I Kadek Sumerta, S.H., melalui keterangan via whatsapp.
Ditengah pertengkaran, Lanjut Kapolsek, beberapa saat kemudian ada sebuah sepeda motor lewat sambil berteriak ada begal sehingga para pelaku langsung naik mobil dan pergi.
Atas kejadian tersebut, Kepolisian Resort Sekotong akan melakukan tindak lanjut melalui penyidik dengan Melakukan intrograsi terhadap para saksi dan korban, serta Berkoordinasi dengan dokter yng merawat korban untuk kemudian Melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.
"Dari hasil intrograsi para saksi dan korban, apabila sudah ada yang mengarah kepada pelaku maka penyidik akan meningkatkan status perkara dari proses penyelidikan menjadi proses penyidikan," Pungkasnya. (*)
0 Comments