Lombok Tengah,
savananews - Kidang Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah, mulai layu dan
terancam mati akibat kekeringan.
Sahrun,
petani di Dusun Darmaji mengatakan, sudah dua bulan ini cabai yang di tanam di
lahan seluas 80 are tidak pernah mendapatkan pasokan air, karena tidak adanya
curah hujan yang turun.
“Ia
beginilah, tidak bisa tumbuh maksimal, karena tidak pernah ada air,” ujarnya.
Kondisi ini
membuat batang tanaman cabai tumbang, serta daun dan buahnya menjadi layu
akibat kekeringan.
“Kayak gini
dah, tumbang terus layu karena nggak ada air,” jelasnya.
Petani terpaksa
melakukan panen lebih awal tanaman cabai mereka untuk dijual, guna mencegah
kerusakan dan kerugian yang lebih besar akibat kekeringan.
“Hasil
produksi menurun sampai 50 persen di bandingkan dengan tahun lalu,” keluhnya.
Ironisnya, selain
produksi menurun petani juga merasa rugi, karena harga jual saat ini tidak
sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan saat melakukan penanaman.
“Harga saat
ini sangat muerah hanya 20 ribu rupiah perkilonya,” tutupnya. (Man)
0 Comments