Khairil Anwar Saat Jemput Bola Datangi Warga UNTUK Mendapatkan Administrasi Kependudukan
SAVANANEWS - Namanya Khairil Anwar, biasa dipanggil Pak Anwar. Dia salah satu dari sekian banyak operator adminduk yang dimiliki Dinas Dukcapil Lombok Barat. Dari sekian banyak operator, dia seakan menjadi spesialis panggilan untuk memberikan pelayanan adminduk bagi masyarakat yang sakit di rumah sakit, di rumah sakit jiwa, atau masyarakat jompo yang memiliki masalah kesehatan akut sehingga hanya berdiam di tempat tidur seperti stroke. Anwar pun sering melayani masyarakat dengan keterbatasan fisik atau disabilitas.
"Selama ada perintah dari pimpinan, saya selalu siap," ujar pria asli Gerung yang saat ini berusia 51 tahun.
Seperti saat ia menerima pesan WhatsApp dari Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat, H. Saepul Akhkam untuk melayani salah seorang warga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta merta ia menyatakan kesiapannya dan segera melakukan persiapan.
Rupanya sang Kepala Dinas menerima informasi dari salah seorang relawan Endri's Foundation.
"Ada salah seorang anggota masyarakat dampingan mereka yang mengalami gangguan kejiwaan dan akan segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa tenyata tidak memiliki adminduk," terang Akhkam.
Ia pun meminta jajarannya untuk melakukan pelayanan. Lagi-lagi, Anwar lah yang memberi respons cepat dan segera melakukan pelayanan. Kesigapan Anwar yang langsung datang ke rumah warga itu mengundang haru dan apresiasi dari Sri Sehan, perwakilan Timsus ODGJ EF.
"Dukcapil sangat membantu kami para Relawan dalam melayani pasien dampingan kami yang tidak punya Adminduk, terlebih pak Anwar yang selalu sigap, ramah dalam menangani warga yang direkamnya," ujarnya mengaku saat itu mendampingi orang yang 10 tahun mengalami gangguan jiwa.
Menurut Srie, Adminduk sangat dibutuhkan oleh warga tersebut untuk pelayanan medisnya. Srie mengaku sejak terlibat dalam kegiatan kemanusiaan itu, lebih dari lima puluh kali ia minta tolong ke Dukcapil, selalu Pak Anwar yang datang melayani.
"Pak Anwar layak diberikan reward atau penghargaan," ujarnya.
Saepul Akhkam selaku Kepala Dinas pun berseloroh,
"Anwar ini hampir saya jadikan spesialis turun lapangan by request. Karena memang paling sering turun ke pelosok-pelosok. Tidak peduli kapan dan di mana, selama tidak ada gangguan sinyal, Anwar selalu berhasil menunaikan tugas," terang Akhkam.
Anwar sendiri tidak pernah mempersoalkan penugasan-penugasan yang diembannya. Ia bertutur tidak hanya melayani jompo, orang sakit stroke, bahkan juga ODGJ.
"Untuk ODGJ, saya selalu minta tolong didampingi keluarganya. Khawatir kalau ngamuk dan merusak alat yang kami bawa," akunya sambil bercerita tentang banyak kondisi ODGJ yang harus dilayaninya.
Menurut Akhkam, penugasan Anwar dan staff lain untuk turun melayani itu berdasarkan permintaan, bisa dari keluarga, Pemerintah Desa, atau bahkan lembaga sosial.
"Kami menyebutnya pelayanan by request. Pelayanan ini ditujukan kepada mereka yang betul-betul tidak bisa mendatangi kantor pelayanan," tutur Akhkam.
Menurut catatannya, di tahun 2024 lalu sebanyak 70 kali Anwar turun karena permintaan desa, warga, atau lembaga. Jumlah itu belum termasuk yang dilakukan oleh staff di UPT.
"Rata-rata hampir seratus setiap tahun dalam dua tahun terakhir. Minggu ini sudah tembus angka 30 permintaan," terang Akhkam sambil menyebutkan satu desa yang sudah berkirim surat dan masih dicek jadwalnya.
Pelayanan jenis ini adalah pelayanan plus yang dihadirkan instansinya. Menurutnya itu bagian dari akibat kesadaran adminduk yang belum maksimal di tengah masyarakat.
"Jika sudah kepepet, baru sadar kalau adminduk penting. Tapi bagi kami, pelayanan harus maksimal kami berikan kapan dan di mana saja. Seperti yang dilakukan pak Anwar, mau di rumah warga atau di rumah sakit, Anwar selalu siap. Bagi kami, ada nilai ibadah dari apa yang kami lakukan bagaimana pun kondisi yang kami hadapi," pungkas Akhkam. (Red)
0 Comments