Kedatangan Santri baru di Asrama Putra Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren Yusuf Abdussatar
SAVANANEWS — Mengawali tahun ajaran baru 2025, Asrama Putra Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren Yusuf Abdussatar yang berlokasi di Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, menggelar acara penyambutan santri baru pada Kamis (10/07/2025).
Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi penuh makna, pagi dan sore hari, serta dihadiri oleh Pembina Yayasan Ayahanda TGH. Abdul Basith, Ketua Yayasan TGH. Khidir Khuwailid Lc., M.A., Pembina Asrama Ust. Nayip Abdul Basith, S.H., jajaran asatiz, dan para wali santri dari berbagai daerah.
Sejak pagi, halaman pondok telah dipenuhi wajah-wajah muda penuh harapan. Para santri baru, didampingi orang tua mereka, datang dengan semangat tinggi untuk memulai perjalanan menghafal Kalamullah. Acara diawali dengan sambutan Ketua Yayasan yang menyampaikan pesan mendalam mengenai visi besar pondok dalam mencetak generasi Qur’ani.
> “Menghafal Al-Qur’an bukan sekadar mengingat teks, melainkan membentuk karakter, akhlak, dan spiritualitas. Di pondok ini, para santri dididik untuk hidup bersama Al-Qur’an,” ungkap beliau.
Momen haru terjadi saat para orang tua menyerahkan anak-anak mereka kepada lingkungan pesantren. Doa dan harapan agar putra mereka menjadi penjaga Al-Qur’an pun mengalir tulus dari para wali santri.
Pada sesi sore, suasana semakin khusyuk dengan tausiyah dari Pembina Yayasan. Dalam pesannya, beliau mengingatkan bahwa para penghafal Al-Qur’an memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT dan termasuk dalam keluarga-Nya di bumi.
> “Santri yang menghafal Al-Qur’an akan dimuliakan, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Niatkan perjuangan ini karena Allah, dan tanamkan kesabaran serta keikhlasan dalam hati,” ujarnya dengan suara yang menggugah hati para hadirin.
Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan para asatiz, penjelasan metode hafalan, sistem adab, serta kedisiplinan di pondok. Pembina Asrama menegaskan bahwa keberhasilan menghafal Al-Qur’an sangat ditentukan oleh ketekunan dan pengamalan nilai-nilai adab dalam kehidupan sehari-hari.
Salah seorang wali santri, Hj. Siti Rahmah, turut menyampaikan rasa harunya:
> “Kami sangat bersyukur dapat menitipkan anak kami di tempat ini. Semoga ia menjadi hafiz yang menjaga Al-Qur’an dan menjadi cahaya bagi keluarga kami.” ujarnya
Acara penyambutan berlangsung khidmat, hangat, dan penuh nuansa spiritual. Asrama Putra Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren Yusup Abdussatar menunjukkan komitmen dalam menyambut keluarga baru dengan semangat ukhuwah dan cinta terhadap Al-Qur’an.
Dengan dimulainya langkah pertama ini, para santri baru memulai perjalanan mereka sebagai penjaga wahyu. Di pondok ini, mereka tidak hanya akan menghafal, tetapi juga belajar hidup bersama Al-Qur’an, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan umat. (Red)
0 Comments